Pemeriksaan perut merupakan salah satu pemeriksaan wajib yang dilakukan saat antenatal care. Pada kehamilan, terutama jika sudah masuk trimester 3, posisi dan presentasi janin merupakan hal yang wajib diketahui. Cara mengetahuinya, selain melalui pemeriksaan Ultrasonografi (USG), adalah dengan pemeriksaan leopold. Apa itu pemeriksaan leopold? Simak penjelasannya berikut!
Pemeriksaan leopold adalah pemeriksaan yang digunakan untuk meraba rahim secara sistematis. Metode palpasi (perabaan) ini murah, mudah, dan tidak invasif. Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan posisi, presentasi dan engagement janin di dalam kandungan. Selain itu, melalui pemeriksaan leopold, bidan atau dokter juga dapat memprediksi usia kehamilan dan berat janin dalam kandungan.
Sebelum melakukan pemeriksaan leopold, bidan atau dokter akan melakukan beberapa persiapan terlebih dahulu, diantaranya yaitu:
Leopold 1 berfungsi untuk menentukan tinggi fundus uteri (TFU) atau titik puncak rahim. Dengan menggunakan ujung jari, dimana bidan atau dokter akan meraba bagian janin yang berada di bagian teratas (fundus) rahim. Kemudian, metlin akan digunakan untuk mengukur dari ujung fundus ke daerah simfisis pubis (bagian terbawah rahim).
Leopold 1 merupakan prediktor untuk mengevaluasi usia kehamilan. Bidan atau dokter akan memperkirakan usia janin melalui tinggi fundus atau aturan McDonald:
Pada leopold 2, telapak tangan bidan atau dokter akan meraba perlahan kedua sisi perut, tepatnya di area sekitar pusar. Perabaan ini dilakukan untuk mengetahui bayi menghadap ke kanan atau ke kiri. Posisi punggung bayi juga penting diketahui untuk pemeriksaan detak jantung janin (DJJ) menggunakan doppler.
Punggung bayi akan terasa lebar dan keras, sedangkan bagian tubuh lain akan teraba lunak dan tidak beraturan. Bagian-bagian kecil yang lunak dan tidak beraturan itu merupakan alat gerak janin (tangan dan kaki).
Pada tahap ini, bidan atau dokter akan meraba bagian bawah menggunakan salah satu tangan. Leopold ketiga ini bertujuan untuk memastikan bagian tubuh bayi yang berada di bagian bawah rahim.
Pada posisi normal, akan teraba bulat keras di bagian bawah yang menandakan kepala bayi. Namun, pada beberapa kasus, mungkin akan teraba lunak atau seperti objek yang bergerak. Hasil ini menunjukan bahwa bagian terbawah janin berupa bokong atau kaki yang mengindikasikan posisi bayi sungsang.
Pada saat trimester 3, terutama jika pemeriksaan dilakukan sudah mendekati hari perkiraan lahir. Bidan atau dokter mungkin akan sedikit menggoyangkan tangan saat telah menemukan bagian terbawah bayi. Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah kepala bayi sudah masuk ke dalam panggul atau belum
Pada tahap terakhir, bidan atau dokter akan meraba bagian bawah perut dengan kedua telapak tangan. Mirip dengan leopold 1, perabaan dilakukan perlahan menggunakan ujung jari-jari tangan yang bergerak lembut di sepanjang sisi rahim menuju pubis.
Jika kepala janin sudah masuk pintu atas panggul, kedua ujung jari tangan kanan dan kiri akan bertemu (konvergen). Namun, jika kepala janin belum masuk panggul, maka kedua ujung tangan akan terbuka (divergen) dan akan terasa bagian kepala bayi.
Pemeriksaan leopold akan menunjukkan hasil yang signifikan seiring dengan bertambahnya usia kehamilan dan indeks massa tubuh yang menurun. Namun, leopold akan lebih sulit dilakukan pada wanita hamil dengan obesitas dan kehamilan dengan komplikasi polihidramnion, fibroid, atau lokasi plasenta menempel di rahim depan.
Selain itu, pemeriksaan leopold juga dapat membantu melihat dan memvisualisasikan janin tanpa alat yang mahal. Studi menunjukkan, perabaan perut ini dapat mengembangkan hubungan ibu-janin, yang memainkan peran penting dalam perkembangan psikologis, kognitif, dan sosial anak.
Pemeriksaan leopold merupakan pemeriksaan penting selama kehamilan. Melalui leopold, bidan atau dokter dapat mengevaluasi posisi, presentasi, usia kehamilan, dan taksiran berat janin dalam kandungan. Oleh karena itu, lakukan antenatal care secara rutin agar pemeriksaan leopold dapat dilakukan untuk mengetahui kesejahteraan janin di perut ibu.
Memastikan kesehatan selama kehamilan sangat penting bagi ibu hamil agar janin di dalam kandungannya selalu sehat dan terhindar dari masalah/penyakit.
Ahli gizi kami dapat membantumu untuk menjaga kesehatan selama kehamilan agar janin tumbuh dengan optimal sesuai dengan usia kandungannya hingga akhirnya lahir ke dunia ini.
Ingin kesehatan selama kehamilan terjaga, sehingga calon buah hatimu tumbuh dengan sehat? Ayo klik tautan ini untuk informasi lebih lanjut!
Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…
Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…
Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…
Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…
Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…
Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…
View Comments
Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks! https://www.binance.com/kz/register?ref=RQUR4BEO
I don't think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.