Lainnya

Manfaat Psikologis Puasa, Apa Saja?

Manfaat Psikologis Puasa

Puasa adalah ibadah yang dijalankan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Bulan Ramadhan adalah bulan saat masyarakat yang beragama Islam menjalankan ibadah puasa. Puasa memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan. Namun, tahukah kamu ternyata ada manfaat psikologis? Jadi apa saja manfaat psikologis puasa? Mari kita bahas!

Puasa dan Manfaatnya

Puasa adalah tidak mengonsumsi makan pada periode waktu tertentu dalam sehari. Tidak makan dalam waktu tertentu dapat menaikan level keton pada darah. 

Keton adalah zat kimia yang dibuat oleh liver yang dapat digunakan sebagai energi. Ketika seseorang puasa, liver akan mengeluarkan cadangan gulanya, menyebabkan tubuh melepaskan lemak. Ketika lemak berpindah ke liver, lemak ini akan diubah menjadi keton untuk digunakan sebagai energi. 

Puasa memiliki akar yang dalam pada kehidupan manusia. Pada era saat manusia belum mampu untuk bercocok tanam, manusia makan dengan cara berburu. Hal ini membuat manusia tidak makan dalam kurun waktu yang lama. Karena alasan ini manusia beradaptasi dengan menyimpan energi pada tubuh agar dapat bertahan pada saat tidak tersedia makanan. 

Puasa memiliki banyak manfaat pada tubuh termasuk manfaat psikologis puasa. Salah satunya adalah puasa menyebabkan rejuvenasi (peremajaan) tubuh. Puasa menyebabkan tubuh dapat beristirahat. Proses ini akan menghilangkan sel-sel yang mati dari tubuh dan membantu mengeluarkan racun. 

Manfaat Psikologis Puasa

Ketika seseorang puasa, tubuh memiliki level toksin yang lebih sedikit. Karena lebih sedikit level toksin pada tubuh, seseorang dapat berpikir dengan lebih jernih. Selain itu, mencerna makanan membutuhkan banyak energi. Ketika seseorang tidak makan, maka energi yang dikeluarkan tubuh untuk mencerna makanan akan tersedia oleh otak. 

Manfaat psikologis puasa ini biasanya baru dirasakan beberapa hari setelah puasa karena tubuh memerlukan waktu untuk beradaptasi. Biasanya pada tahap awal, akan muncul gejala seperti lemas dan pusing, namun gejala ini biasanya menghilang setelah beberapa hari. Setelah beberapa hari tubuh akan merasa lebih sehat dan pikiran akan lebih jernih. 

Puasa juga menyebabkan seseorang memiliki keinginan (willpower) yang lebih kuat. Puasa menyebabkan kita menahan diri dari godaan makanan. Hal ini melatih tubuh untuk menghindari gratifikasi jangka pendek untuk kemudian mencapai tujuan jangka panjang. Ketika seseorang memilih untuk puasa, maka dia sedang melatih dirinya untuk fokus ke tujuan jangka panjang. 

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat puasa

Puasa bermanfaat bagi tubuh dan memberikan banyak keuntungan dari segi psikologis. Namun, ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar puasa dapat berjalan dengan lancar. Berikut adalah hal yang perlu diperhatikan saat puasa. 

1. Batasi Makanan Manis saat Sahur

Makana manis yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan gula darah. Ketika selesai makan gula darah akan turun dengan drastis menyebabkan rasa lemas dan lapar yang berlebihan. Oleh karena itu, pilihlah makanan yang sehat dan bergizi saat sahur untuk menghindari efek lemas dan lapar saat puasa. 

2. Hindari Aktivitas Fisik yang Berlebihan

Olahraga saat puasa tentu saja boleh dilakukan. Sebaiknya lakukan olahraga mendekati waktu berbuka agar tubuh bisa mendapatkan masukan makanan dan minuman setelah berolahraga. 

3. Hindari Makan Berlebihan saat Berbuka

Buka puasa sebaiknya dilakukan secara perlahan. Mulailah dengan makanan dengan porsi kecil kemudian lanjutkan dengan porsi yang lebih besar. Hal ini dilakukan agar tubuh dapat beradaptasi kembali dalam mencerna makanan. 

Kenali Manfaat Psikologis Puasa

Puasa memberikan banyak manfaat bagi kesehatan dan psikologis. 

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum puasa, yaitu batasi makanan manis saat sahur, berolahraga rutin saat mendekati buka puasa, dan hindari makan berlebihan saat berbuka. 

Ayo ikuti program spesial puasa disini!

Dokter Rizki Nur Rachman Putra Gofur# and Ainy Suchianti, S.Gz#

View Comments

Recent Posts

Sirka Raih Penghargaan di Kategori Digital Health pada Asia-Pacific Action Alliance on Human Resources for Health (AAAH) 2024

Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…

2 weeks ago

Norepinephrine – Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…

2 months ago

Dapoxetine – Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…

2 months ago

Benzodiazepine – Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…

2 months ago

Klonazepam – Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…

2 months ago

Zonisamide – Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…

2 months ago