Tidak terasa bulan puasa sudah di depan mata. Terlepas dari puasa Ramadhan merupakan hal yang wajib untuk orang dengan keyakinan Muslim, manfaat puasa ramadhan diketahui sangat banyak untuk kesehatan. Apa saja manfaat puasa ramadhan ini?
Puasa secara bahasa artinya adalah menahan diri, sedangkan secara istilah artinya beribadah kepada Allah SWT dengan menahan diri dari makan, minum, perbuatan buruk, dan pembatal puasa lainnya, dari mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Puasa dalam agama Islam merupakan salah satu ibadah wajib yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW (nabi umat Muslim) sebagai bentuk ketaatan umat muslim dalam menjalankan perintah Allah, puasa yang dilakukan pada bulan suci Ramadhan biasanya berjumlah 29 hingga 30 hari.
Puasa di bulan Ramadhan dapat menghapus kesalahan atau dosa yang telah diperbuat oleh umat muslim asalkan dilakukan dengan iman dan benar-benar mengharapkan pahala dan ridha dari Allah SWT.
Terlepas dari itu, manfaat puasa ramadhan ini diketahui bukan hanya secara agama, tapi juga terbukti bermanfaat untuk kesehatan
Adapun manfaat puasa ramadhan bagi kesehatan yaitu:
Manfaat puasa ramadhan pertama yaitu diketahui efektif untuk menurunkan berat badan. Hal ini kemungkinan terkait dengan pembatasan kalori yang cukup ketat.
Terdapat beberapa penelitian tentang puasa dan penurunan berat badan. Dalam sebuah studi tahun 2013 di Journal of Human Nutrition and Dietetics, para ilmuwan menganalisis manfaat puasa Ramadhan selama sebulan.
Studi tersebut melibatkan 240 orang dewasa sehat yang berpuasa setidaknya selama 20 hari. Seminggu sebelum Ramadhan, para peneliti mengukur berat badan peserta dan menghitung indeks massa tubuh (BMI).
Seminggu setelah Ramadhan berakhir, dilakukan pengukuran yang sama, ditemukan bahwa berat badan dan BMI turun di hampir semua peserta.
Saat peserta berpuasa kering (puasa tanpa air), penting untuk dicatat bahwa itu dilakukan sesekali. Selain itu, puasa Ramadhan hanya dibatasi satu bulan, jadi tidak dilakukan untuk seterusnya dan hanya dilakukan oleh orang dewasa yang sehat.
Temuan ini menunjukkan puasa ramadhan menyebabkan penurunan berat badan jangka pendek. Untuk jangka panjang, masih dibutuhkan bukti ilmiah yang cukup untuk menurunkan berat badan.
Puasa ramadhan dianggap dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh. Hal ini didasari dengan keyakinan bahwa puasa dapat me-reset atau mengatur ulang sistem kekebalan dengan membuang sel-sel yang rusak, memungkinkan tubuh untuk meregenerasi yang baru.
Selain itu, terdapat bukti bahwa membatasi kalori meningkatkan peradangan, yang pada akhirnya dapat melindungi sistem kekebalan tubuh.
Dalam hal regenerasi sel, penelitian stemcell pada hewan tahun 2014 menemukan bahwa puasa yang berkepanjangan memicu regenerasi sel pada tikus. Dalam uji klinis fase I pada manusia, peneliti mengamati efek serupa pada orang kanker yang mendapatkan kemoterapi.
Akan tetapi penelitian pada manusia masih dalam tahap awal, dan masih diperlukan data tambahan untuk menentukan apakah efek yang sama terjadi pada manusia sehat saat puasa.
Manfaat puasa berikutnya adalah mengurangi peradangan. Dalam sebuah studi tahun 2012 di Nutrition Research, para ilmuwan mengukur sitokin proinflamasi (marker radang) dari 50 orang dewasa sehat selama satu minggu sebelum Ramadhan. Pemeriksaan diulangi selama minggu ketiga dan satu bulan setelah mereka berpuasa Ramadhan.
Hasil menunjukkan bahwa sitokin proinflamasi peserta paling rendah selama minggu ketiga puasa. Hal ini menunjukkan berkurangnya tingkat peradangan saat berpuasa, yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Hubungan antara puasa dan kurangnya peradangan membutuhkan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar.
Selain manfaat diatas, puasa secara umum juga diketahui bermanfaat untuk:
Puasa dapat memicu penurunan kolesterol darah, yang dapat mencegah serangan jantung, stroke, dan penyakit lainnya.
Saat tubuh terbiasa makan lebih sedikit, sistem pencernaan mendapat kesempatan untuk beristirahat dan ukuran lambung dapat menyusut secara bertahap. Hal ini dapat membantu mengurangi nafsu makan
Puasa tidak hanya dapat memicu tubuh menggunakan cadangan lemak, tetapi juga membersihkan tubuh dari racun berbahaya yang terdapat dalam timbunan adiposa (lemak). Dengan perbaikan sistem pencernaan selama sebulan, tubuh secara alami melakukan detoksifikasi, memberi kamu kesempatan untuk melanjutkan gaya hidup yang lebih sehat setelah Ramadhan.
Sebelum berbuka puasa, kamu disarankan untuk melakukan aktivitas normal, tetap aktif namun menyesuaikan dengan kemampuan tubuhmu. Di awal puasa ramadhan, mungkin tubuh akan mulai adaptasi, yang ditandai dengan rasa lapar berlebih, rasa lemas, dan mudah mengantuk.
Saat berbuka puasa, kamu disarankan melakukan hal-hal berikut:
Setelah berbuka puasa, kamu sebaiknya tidak langsung berbaring atau tidur. Pastikan kamu tetap beraktivitas. Selain itu, pastikan juga kamu mengonsumsi makanan yang cukup untuk persiapan puasa pada hari berikutnya.
Puasa ramadhan dengan niat dan cara yang tepat sangatlah bermanfaat, baik secara spiritual maupun secara kesehatan. Pastikan kamu melakukan puasa dengan cara yang tepat untuk menghindari terjadinya masalah pencernaan selama puasa.
Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…
Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…
Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…
Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…
Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…
Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…
View Comments
Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks! https://www.binance.com/sv/register?ref=WTOZ531Y