Proses pembuahan adalah proses yang menyebabkan terjadinya kehamilan.
Beberapa peristiwa terjadi sebelum testpack seorang wanita menunjukkan garis dua dan terdengar detak jantung janin melalui doppler atau USG.
Bagaimana proses pembuahan dapat terjadi? Apa itu proses pembuahan alami dan buatan? Mari simak ulasannya berikut ini!
Proses pembuahan adalah peristiwa bertemu dan meleburnya sel gamet pria (sperma) dan sel gamet wanita (ovum).
Peleburan dua sel gamet ini akan menghasilkan sel baru yang disebut zigot. Zigot akan mengalami 3 fase perubahan bentuk yang disebut morula, blastula, dan gastrula.
Setelah mengalami sekian kali pembelahan sel dan perombakan bentuk, terbentuklah bakal bayi yang disebut dengan embrio.
Sederhananya, jika proses pembuahan dan perkembangan embrio berhasil, maka akan terjadi kehamilan. Namun sebaliknya, jika proses tersebut gagal, maka akan terjadi menstruasi.
Secara garis besar, proses pembuahan terbagi menjadi empat tahapan berikut:
Sel sperma yang diejakulasikan oleh seorang pria saat berhubungan seksual akan masuk melalui vagina, melewati leher rahim, rahim, dan saluran tuba.
Setelah ejakulasi, air mani/semen membentuk gel yang dapat melindunginya dari lingkungan asam vagina. Sperma yang dilindungi dengan motilitas (pergerakan) tinggi akan berjalan melalui lapisan lendir serviks (leher rahim).
Begitu sperma memasuki rahim, kontraksi mendorong sperma ke atas menuju saluran tuba. Sperma motil dapat bertahan hidup di saluran reproduksi wanita hingga lima hari.
Pengangkutan sel telur dimulai saat ovulasi dan berakhir setelah sel telur mencapai rahim.
Setelah ovulasi, ujung saluran tuba yang memiliki rumbai seperti jari (fimbria) akan menyapu ovarium dan menangkap sel telur. Sel telur yang ditangkap akan berjalan ke saluran tuba.
Rambut halus (silia) di dalam saluran tuba dan kontraksi otot, akan menciptakan gerakan maju ke arah rahim. Transportasi ini memakan waktu sekitar 30 jam.
Sel telur hanya mampu melakukan pembuahan selama 12-24 jam setelah ovulasi. Sel sperma yang motil akan bertemu dengan sel telur dan melebur menembus zona pelusida (lapisan yang membungkus sel telur).
Setelah proses pembuahan (fertilisasi) terjadi, zigot akan mengalami serangkaian proses perkembangan embrio.
Sekitar 5-6 hari setelah proses pembuahan, sel akan berkembang menjadi bentukan seperti bola berongga yang disebut blastocyst.
Blastocyst akan menetas keluar dari zona pelusida dan memulai proses implantasi (menempel pada dinding rahim).
Setelah proses implantasi, sel-sel di bagian dalam blastocyst akan berkembang menjadi embrio. Sedangkan sel-sel luar menggali ke dalam dinding rahim dan berkembang menjadi plasenta.
Plasenta menghasilkan beberapa hormon yang membantu mempertahankan kehamilan. Diantaranya, Human Chorionic Gonadotropin, atau yang lebih kita kenal dengan beta hCG. Hormon inilah yang terdeteksi pada alat tes kehamilan sebagai hasil positif apabila kadarnya tinggi.
Homon hCG juga berfungsi untuk mencegah ovarium melepaskan sel telur, serta merangsang ovarium untuk memproduksi hormon estrogen dan progesteron.
Plasenta memiliki fungsi utama untuk membawa oksigen dan zat gizi dari ibu ke janin, serta bahan limbah dari janin ke ibu.
Sel-sel plasenta berkembang menjadi lapisan luar memban (chorion) dan lapisan dalam membran (amnion). Amnion inilah yang disebut dengan kantung ketuban.
Sekitar hari ke-10 sampai 12, cairan ketuban akan terisi dan mengembang menyelimuti embrio yang mengapung di dalamnya.
Embrio yang berkembang dalam kantung ketuban, akan mengalami organogenesis (proses pembentukan organ).
Sebagian besar organ akan mulai terbentuk sekitar 3 minggu setelah pembuahan atau 5 minggu usia kehamilan (karena dokter atau bidan akan memperkirakan usia kehamilan sejak hari pertama menstruasi terakhir atau 2 minggu sebelum pembuahan).
Secara berangsur-angsur, area yang akan menjadi otak dan sumsum tulang belakang (neural tube) akan berkembang.
Jantung dan pembuluh darah mulai terbentuk. Jantung mulai memompa cairan melalui pembuluh darah pada hari ke-20 dan sel darah merah pertama muncul pada keesokan harinya.
Hampir semua organ terbentuk sempurna sekitar 10 minggu setelah proses pembuahan (12 minggu usia kehamilan). Namun, otak dan sumsum tulang belakang akan terus berkembang selama kehamilan.
Proses pembuahan alami adalah peristiwa bertemunya sel sperma dan sel telur melalui hubungan seksual antara pria dan wanita.
Proses pembuahan ini dapat terjadi pada pasangan yang tidak memiliki komplikasi kesehatan reproduksi.
Proses pembuahan buatan adalah peristiwa bertemunya sel sperma dan sel telur melalui teknologi medis di luar hubungan seksual. Ada tiga cara proses pembuahan buatan, yaitu:
Inseminasi intraserviks adalah jenis fertilisasi buatan yang dilakukan dengan cara memasukkan sperma ke dalam serviks (leher rahim).
Pada masa ovulasi wanita, sperma akan dimasukkan ke dalam serviks melalui vagina menggunakan jarum suntik khusus. Hasil akan diperiksa kurang lebih 2 minggu setelahnya.
Inseminasi intrauterine (IUI) adalah prosedur memasukkan sperma langsung ke dalam rahim melalui alat khusus yang disebut spekulum.
Sperma akan disiapkan untuk menghilangkan protein potensial yang dapat memengaruhi pembuahan, sehingga kemungkinan terjadinya kehamilan akan lebih besar.
Fertilisasi in vitro (IVF) dikenal juga sebagai metode bayi tabung. Pada proses ini, pertemuan sperma dan sel telur dilakukan di laboratorium. Pembuahan akan terjadi di luar tubuh manusia.
Setelah pembuahan terjadi, embrio yang berhasil akan ditanamkan ke dalam rahim wanita. Embrio itulah yang nantinya akan berkembang menjadi janin dan membentuk kehamilan.
Proses pembuahan merupakan proses kompleks dan luar biasa dari sebuah penciptaan individu baru. Baik secara alami maupun buatan, tak akan mengurangi nilainya sedikitpun.
Jadi, tak perlu risau jika program hamil yang kamu dan pasangan jalani saat ini belum berhasil.
Tetap berjuang ya! Salam garis dua!
Kalau kamu sedang merencanakan untuk memiliki anak, ahli gizi Sirka dapat membantumu untuk mewujudkan impian tersebut. Sudah ada 26 ibu yang berhasil mendapat garis dua setelah ikut program Sirka. Apakah kamu selanjutnya?
Yuk klik tautan ini untuk informasi selengkapnya!
Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…
Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…
Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…
Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…
Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…
Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…
View Comments
Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?
Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.