Pencinta kucing, mungkin tidak asing lagi dengan istilah toksoplasmosis. Toksoplasmosis merupakan infeksi parasit Toxoplasma gondii, yang mana parasit ini dapat bertahan dalam jangka waktu lama pada tubuh manusia ataupun hewan. Pada umumnya, infeksi toksoplasmosis dapat dikontrol oleh sistem kekebalan tubuh manusia sehingga tidak menimbulkan gejala serius.
Tapi, toksoplasmosis bisa menjadi kondisi yang lebih serius apabila dialami oleh seseorang dengan daya tahan tubuh lemah atau ibu hamil. Lalu, bagaimana penyebaran parasit ini terjadi dan bagaimana untuk tahu bahwa kamu terinfeksi toksoplasmosis ini? Baca artikel ini, ya!
Toksoplasmosis merupakan gangguan kesehatan yang disebabkan oleh infeksi parasit bernama Toxoplasma gondii. Infeksi toksoplasmosis dapat mengganggu berbagai macam organ tubuh, mulai dari kulit, saraf, saluran pencernaan, hingga jantung.
Sesuai dengan namanya, toksoplasmosis disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Parasit ini umumnya terdapat di feses kucing, makanan yang kurang matang, atau makanan dan minuman yang terkontaminasi.
Penularan toksoplasmosis umumnya tidak terjadi dari manusia ke manusia. Manusia biasanya terinfeksi toksoplasmosis melalui benda, makanan, atau minuman yang telah terkontaminasi parasit Toxoplasma gondii. Penyebab dari terjadinya toksoplasmosis ini secara rinci sebagai berikut:
Kucing menjadi inang definitif dari parasit Toxoplasma gondii sehingga dapat berkembang biak secara sempurna melalui tubuh hewan tersebut. Jadi, salah satu faktor risiko terjadinya toksoplasmosis adalah kontak dengan kucing.
Selain itu, hal berikut bisa menjadi faktor risiko terjadinya toksoplasmosis:
Kebanyakan orang yang tertular T. gondii tidak menunjukkan tanda atau gejala khusus. Saat gejala muncul, gejala tersebut dapat berlangsung selama sebulan atau lebih dan biasanya sembuh dengan sendirinya.
Gejala toksoplasmosis seringkali mirip flu seperti:
Akan tetapi, pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah, toksoplasmosis berpotensi menyebabkan komplikasi yang melibatkan mata, otak, paru-paru, atau organ lain. Masalah yang timbul bisa berupa:
Sementara itu, toksoplasmosis yang menyerang mata akan menimbulkan gejala berupa:
Orang yang sedang hamil dan mengalami toksoplasmosis berisiko tinggi menularkan ke janin. Kondisi ini disebut toksoplasmosis kongenital (kondisi yang diperoleh di dalam rahim atau yang ada pada anak sejak lahir)
Toksoplasmosis kongenital ini dapat menimbulkan konsekuensi serius seperti keguguran, kematian janin, dan masalah pertumbuhan. Anak-anak yang lahir dengan toksoplasmosis kongenital juga cenderung mengalami masalah kesehatan lain di kemudian hari.
Pada anak baru lahir, kondisi toksoplasmosis ini bisa menghasilkan kondisi berikut:
Pada toksoplasmosis, jika dokter mencurigai adanya kemungkinan penyakit ini, biasanya akan dilakukan tes darah untuk memeriksa antibodi terhadap T. gondii. Jika pernah terpapar T. gondii, antibodi terhadap parasit tersebut akan ada dalam darah kamu. Jika tes antibodi positif artinya kamu pernah terinfeksi toksoplasmosis dalam hidup.
Hasil positif ini tidak selalu berarti bahwa kamu sedang mengalami infeksi aktif. Pengujian ini melibatkan antibodi spesifik yang disebut IgM dan IgG, yang mencapai tingkat tinggi dalam darah dalam beberapa minggu dan bulan setelah infeksi.
Antibodi IgM akan muncul di awal infeksi menunjukkan infeksi akut (umumnya mencapai puncak di 2 minggu awal infeksi) kemudian turun. Sementara antibodi IgG muncul beberapa minggu atau lebih setelah infeksi toksoplasmosis. Antibodi IgG ini lah yang biasanya akan tetap terdeteksi seumur hidup walaupun tidak sedang infeksi aktif.
Tes molekuler juga dapat digunakan untuk mendeteksi DNA dari T. gondii menggunakan sampel darah atau cairan tubuh lainnya. Pada ibu hamil, ultrasonografi juga dapat membantu menentukan apakah janin memiliki tanda-tanda terjadinya toksoplasmosis.
Toksoplasmosis umumnya dapat sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan penanganan medis. Pada seseorang dengan kondisi tertentu, seperti daya tahan tubuh lemah dan ibu hamil, dibutuhkan penanganan medis tambahan untuk mengobati toksoplasmosis.
Pengobatan biasanya dilakukan dokter dengan pemberian obat pereda gejala, dan obat-obat berikut seperti: pyrimethamine, sulfadiazine, leucovorin, dan azithromycin. Ini merupakan antibiotik yang umumnya diberikan pada toksoplasmosis.
Pada ibu hamil, pengobatan toksoplasmosis akan disesuaikan dengan usia kehamilan. Dokter akan memberikan spiramycin apabila usia kehamilan kurang dari 16 minggu. Jika infeksi terjadi di atas 16 minggu, dokter akan mempertimbangkan untuk memberikan kombinasi terapi pyrimethamine, sulfadiazine, dan leucovorin.
Konsultasi ke dokter segera untuk mendapatkan rekomendasi terkait penggunaan obat pada toksoplasmosis!
Mencegah toksoplasmosis dilakukan dengan menghindari faktor risiko. Adapun beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan toksoplasmosis:
Selalu pastikan makanan yang kamu konsumsi dibersihkan dan diolah dengan cara yang tepat. Selain itu, selalu jaga kebersihan tangan dan alat makan jika hendak makan!
Dengan demikian, kamu sudah menerapkan cara untuk mencegah terjadinya infeksi toksoplasmosis.
Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…
Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…
Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…
Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…
Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…
Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…
View Comments
I don't think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article. https://accounts.binance.com/cs/register?ref=WTOZ531Y
Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.
Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks! https://accounts.binance.com/en/register?ref=V2H9AFPY