Picky Eater
Anak yang susah makan sudah menjadi banyak masalah bagi orang tua di berbagai belahan dunia. Anak yang susah makan ini tentu membuat orang tua menjadi gundah. Terdapat berbagai bentuk dan penyebab anak susah makan. Salah satunya adalah picky eater.
Namun, jangan khawatir dulu, ada beberapa tip yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi masalah ini serta untuk mencegah dan mengatasinya. Jadi apa saja yang perlu dilakukan oleh orang tua? Yuk kita bahas dalam artikel ini.
Apa itu Picky Eater?
Hingga saat ini, dunia kedokteran belum mendefinisikan picky eater dengan konsisten. Meskipun demikian, secara umum, picky eater adalah sebuah gangguan makan pada anak yang dicirikan dengan anak yang hanya makan makanan yang terbatas, memiliki preferensi makanan yang kuat, tidak mau makan makanan tertentu (contohnya sayuran), dan tidak mau mencoba makanan baru.
Bagaimana Cara Mengidentifikasi Picky Eater?
Anak yang menderita gangguan ini biasanya dapat dilihat dengan jelas oleh orang tua. Anak bisa mendorong sendok atau menjauhkan kepala dari suapan orang tua saat diberikan jenis makanan tertentu. Terkadang anak juga akan menutup mulut ketika akan diberi makan.
Pada beberapa kasus, anak akan marah dan meludahkan makanan keluar. Walaupun begitu, tanda-tanda di atas tidak berarti anak menderita picky eater, bisa saja anak memang sudah kenyang, sakit, atau sedang terdistraksi.
Penyebab Picky Eater
Faktor lingkungan berperan penting dalam preferensi rasa dan preferensi makanan. Salah satu faktor yang berpengaruh adalah air susu ibu serta makanan yang dikonsumsi ibu saat hamil. Jika pada masa kehamilan ibu sering mengonsumsi, contohnya jus wortel, maka anak yang dikandungnya nanti akan lebih menyukai jus wortel.
Seperti yang sudah diketahui juga bahwa air susu ibu adalah refleksi dari makanan yang dimakan oleh ibu. Makanan yang dimakan ibu turut menentukan rasa dari air susu ibu. Diet ibu yang bervariasi saat menyusui dapat menyebabkan paparan makanan yang bervariasi pula dan menimbulkan anak menjadi lebih mudah menyukai segala jenis makanan.
Dampak Picky Eater
Kondisi ini merupakan masalah perilaku makan pada anak yang umum. Namun, studi terbaru menunjukkan bahwa picky eating tidak memiliki hubungan dengan gangguan makanan dan tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap tumbuh kembang.
Menurut sebuah artikel yang ditulis oleh Jason Lam dan diterbitkan oleh Frontiers in Pediatrics. Prevalensi kondisi ini paling banyak ditemukan pada anak dengan usia 18 bulan hingga 3 tahun serta menurun ketika anak memasuki usia 6 tahun. Data ini menunjukkan bahwa picky eating merupakan masalah yang sementara dan merupakan bagian dari perkembangan anak-anak pra sekolah.
Walaupun begitu, menurut sebuah artikel yang ditulis oleh Taylor dan Emmet picky eating dapat menyebabkan gangguan pencernaan terutama pada anak yang jarang mengonsumsi buah dan sayur. Artikel ini juga menyebutkan bahwa anak dengan picky eating yang terus menerus (tidak segera berhenti dengan intervensi sederhana) berisiko menderita gangguan tumbuh kembang.
Cara Mengatasi dan Mencegah Picky Eater
1. Jangan Memaksa Makan
Jangan paksa anak untuk makan. Ketika anak sudah menolak sendok atau menoleh untuk menghindari sendok makan bisa saja berarti anak sudah kenyang. Pahami bahwa anak akan makan ketika dia butuh. Ketika anak dipaksa makan padahal dia merasa kenyang, hal ini dapat menyebabkan rasa trauma dan ketidaksukaan anak pada proses makan.
2. Gunakan Tekstur Makanan yang Bervariasi
Beberapa anak memiliki preferensi makanan yang berbeda pula. Ada anak yang suka makanan yang kecil, ada anak yang suka memotong-motong makanan, ada yang suka makanan berkuah/berair, serta ada yang suka makanan kering. Sesuaikan jenis makanan dan tekstur makanan dengan usia anak dan dengan kesukaan anak.
3. Minimalkan Distraksi
Ketika makan, hindarkan anak dari distraksi seperti permainan atau televisi. Hal ini dapat membuat anak fokus makan dan makan dengan porsi yang sesuai.
4. Sesuaikan Tempo dan Waktu Makan
Jangan menyuapi atau memberi makan anak dengan waktu yang lama. Pertahankan durasi makan selama maksimal 20-30 menit. Kebiasaan tempo makan anak juga bervariasi, ada anak yang suka makan cepat dan ada anak yang suka makan dengan lambat.
Sesuaikan tempo makan dengan kebiasaan anak, asalkan jangan sampai anak tersedak atau jangan sampai anak makan lebih dari 20-30 menit.
Yuk Atasi Picky Eater
Anak dengan picky eater tentu dapat merepotkan orang tua. Selain itu, anak dengan kondisi ini dapat membuat gelisah orang tua karena anak tidak mau makan atau sulit makan.
Tidak perlu khawatir, karena anak dengan kondisi ini biasanya akan membaik dengan sendirinya. Jika tidak, maka beberapa tips di atas dapat dilakukan untuk mengatasi anak yang picky eater.