Kondisi Medis

Kanker Usus Besar – Ayo Waspadai Bersama!

Kanker Usus Besar

Kanker usus besar adalah salah satu penyebab kematian akibat kanker paling besar di seluruh dunia. Penyakit ini membutuhkan waktu yang cukup lama sebelum menunjukkan gejala yang berat. Oleh karena itu, kanker usus besar sering ditemukan pada tahap yang sudah lanjut. Lalu, apa saja gejala yang mungkin muncul akibat kanker usus besar? Dan bagaimana cara mencegah penyakit ini? 

Apa itu Kanker Usus Besar?

Kanker usus besar atau kanker kolon adalah kanker yang ditemukan pada usus besar. Usus besar adalah bagian dari saluran cerna dan merupakan bagian paling akhir dari usus. Kolon bertugas untuk menyerap air yang masih tersisa pada feses. 

Kanker usus besar umumnya dimulai sebagai benjolan jinak yang disebut sebagai polip. Polip dapat muncul pada usus besar. Jika dibiarkan, polip ini dapat menyebabkan terjadinya kanker usus besar.

Polip pada usus besar biasanya kecil serta tidak menimbulkan gejala yang berarti. Untuk mengatasi hal ini biasanya dokter akan merekomendasikan skrining rutin untuk mendeteksi terjadinya polip sebelum berubah menjadi kanker usus besar. 

Faktor Risiko dan Penyebab Kanker Usus Besar

Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko kanker kolon. Beberapa di antaranya adalah:

  • Usia tua. Kanker usus besar dapat muncul pada usia berapapun. Namun, orang dengan usia lebih dari 50 tahun memiliki risiko yang lebih besar untuk menderita kanker usus besar
  • Riwayat polip atau kanker usus besar di masa lalu dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker usus besar
  • Penyakit inflamasi pada saluran cerna seperti kolitis ulseratif atau penyakit Crohn dapat meningkatkan risiko kanker kolon
  • Riwayat keluarga dengan kanker kolon meningkatkan risiko seseorang untuk menderita kanker kolon di masa depan
  • Diet rendah serat dan tinggi lemak dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kolon
  • Obesitas, orang dengan berat badan lebih menyebabkan peningkatan risiko terjadinya kanker kolon
  • Gaya hidup yang kurang aktif juga dapat berkontribusi terhadap peningkatan risiko kanker kolon.

Gejala Kanker Usus Besar

Pada tahap awal, penyakit kanker usus besar tidak menunjukkan gejala yang berarti. Gejala yang dapat muncul akibat penyakit ini juga sangat bervariasi. Gejala yang muncul sangat tergantung dari ukuran besarnya kanker dan lokasi tempat kanker tersebut. Berikut adalah gejala yang dapat muncul akibat kanker usus besar:

Diagnosis dan Pengobatan Kanker Usus Besar

Jika kamu menemukan seseorang dengan gejala kanker usus besar maka segera bawa orang tersebut untuk konsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan tanya jawab dan pemeriksan fisik untuk menegakkan diagnosis kanker usus besar. 

Dokter dapat melakukan pemeriksaan radiologi tambahan untuk mendiagnosis penyakit ini. Biasanya pemeriksaan lanjutan utama adalah dengan melakukan sonografi perut. 

Sonografi adalah pemeriksaan yang menggunakan gelombang untuk mendeteksi adanya kanker pada perut. Jika masih dirasa perlu maka dokter dapat melakukan pemeriksaan lanjutan berupa kolonoskopi. 

Kolonoskopi adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan menggunakan kamera dengan selang yang panjang untuk melihat adanya kanker pada usus besar. Kamera tersebut dimasukkan lewat dubur pasien. 

Pencegahan Kanker Usus Besar

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker usus besar. Cara-cara tersebut adalah:

  • Konsumsi berbagai sayuran dan buah. Sayur dan buah mengandung vitamin, mineral, dan antioksidan. Ketiga zat ini berperan dalam mencegah kanker
  • Batasi konsumsi alkohol. Konsumsi alkohol meningkatkan risiko kanker usus besar
  • Berhenti merokok karena merokok dapat meningkatkan risiko kanker usus besar
  • Olahraga rutin minimal 150 menit per minggu yang terbagi dalam 5 sesi

Yuk Cegah Kanker Usus Besar

Kanker usus besar adalah salah satu penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan kematian.

Penyakit ini dapat dicegah dengan makan sayur dan buah, batasi alkohol, stop merokok, dan olahraga rutin. Jika menemukan seseorang dengan penyakit ini segera bawa orang tersebut untuk konsultasi dengan dokter. 

Dokter Rizki Nur Rachman Putra Gofur# and Ainy Suchianti, S.Gz#

View Comments

Recent Posts

Sirka Raih Penghargaan di Kategori Digital Health pada Asia-Pacific Action Alliance on Human Resources for Health (AAAH) 2024

Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…

2 weeks ago

Norepinephrine – Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…

2 months ago

Dapoxetine – Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…

2 months ago

Benzodiazepine – Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…

2 months ago

Klonazepam – Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…

2 months ago

Zonisamide – Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…

2 months ago