Kondisi Medis

Premarital Check Up – Apa Saja Syarat Wajib Sebelum Menikah?

Premarital Check Up

Apakah kamu dan pasangan ada rencana untuk menikah tahun ini? Selain catering, venue, dan wedding dress, yang satu ini jangan sampai terlewat di wedding planner kalian yah. Yup, premarital check up

Bukan cuma kesehatan finansial aja yang harus diperhatiin, tapi kesehatan fisik kita dan pasangan juga penting banget ya kan? Simak penjelasannya berikut!

Apa Itu Premarital Check Up?

Premarital check up (pemeriksaan kesehatan pranikah) adalah rangkaian tes yang dilakukan pasangan sebelum menikah. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi penyakit yang berisiko menurun dan menular ke diri sendiri, pasangan, maupun keturunan kita di masa depan. 

Di beberapa negara, premarital check up sudah menjadi persyaratan wajib bagi pasangan yang akan menikah. Hal ini dikarenakan tidak semua orang memiliki kondisi kesehatan yang baik. Risiko penyakit dari pasangan yang baru diketahui setelah menikah, tak jarang menimbulkan konflik di kemudian hari. Oleh karena itu, premarital check-up sangat penting untuk dilakukan.

Apa Manfaat Premarital Check Up?

Melakukan premarital check up memiliki banyak keuntungan bagi kita dan pasangan, diantaranya:

  1. Mencegah berbagai macam penyakit keturunan, seperti thalassemia, hemofilia, diabetes melitus, dan penyakit menurun lainnya.
  2. Membantu mengenal riwayat kesehatan kita dan pasangan, sehingga tidak ada penyesalan di kemudian hari, khususnya untuk buah hati kita nanti.
  3. Membantu kita untuk lebih terbuka dan yakin dengan pasangan terkait riwayat kesehatan masing-masing.

Apa Saja yang Diperiksa?

Calon pengantin akan menjalani beberapa tahapan pemeriksaan pada premarital check up, diantaranya:

1. Pemeriksaan Fisik Lengkap

Pemeriksaan yang pertama kali dilakukan pada premarital check up adalah pemeriksaan fisik secara lengkap, termasuk ukur berat badan, tinggi badan, dan tekanan darah. Pemeriksaan ini penting dilakukan untuk mengetahui status gizi dan riwayat penyakit hemodinamik kita. Perempuan yang memiliki riwayat penyakit hipertensi berisiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi saat hamil

Pemeriksaan urin dan darah lengkap juga dilakukan saat premarital check up untuk mengidentifikasi adanya infeksi sauran kemih, kelainan ginjal, anemia, diabetes melitus, dan penyakit lainnya. 

2. Pemeriksaan Penyakit Herediter/Menurun

Beberapa penyakit menurun dapat diketahui melalui premarital check up. Seseorang yang tampak sehat mungkin memiliki sifat pembawa (carrier) penyakit, misalnya gangguan kelainan darah yang membuat penderitanya tidak bisa memproduksi hemoglobin (sel darah merah) secara normal. 

Pada perempuan, pemeriksaan tingkat Hb (hemoglobin) akan membantu untuk mengetahui risiko thalassemia. 

3. Pemeriksaan Penyakit Menular

Premarital check up juga melindungi kita dari penyakit menular seperti hepatitis B, hepatitis C, dan bahkan HIV-AIDS. 

HIV-AIDS merupakan penyakit yang mengganggu sistem kekebalan tubuh. Infeksi virus ini dapat melemahkan kemampuan tubuh kita dalam melawan penyakit. Penting untuk mendeteksi HIV-AIDS sebelum menikah karena penyakit ini dapat ditularkan salah satunya melalui hubungan seksual.

4. Pemeriksaan Organ Reproduksi

Pemeriksaan ini berkaitan dengan kesuburan dan kesiapan organ reproduksi pria maupun wanita dalam perencanaan kehamilan. Pada beberapa fasilitas kesehatan, pemeriksaan payudara untuk perempuan juga dilakukan untuk skrining kanker payudara.

5. Pemeriksaan Alergi

Seringkali dianggap sepele, namun pemeriksaan alergi sangatlah penting karena jika tidak disadari dari awal dan tidak ditangani dengan tepat dapat berakibat fatal. Beberapa jenis alergi juga dapat diturunkan, sehingga perlu diketahui dan dihindari pemicunya sedini mungkin. 

Kapan Harus Premarital Check Up?

Premarital check up idealnya dilakukan jauh-jauh hari sebelum menikah. Kementerian Agama dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), mewajibkan pasangan calon pengantin melakukan premarital check up 3 bulan sebelum menikah. 

Program ini diharapkan dapat membantu menurunkan angka kejadian stunting dan gizi buruk dalam jangka panjang. Rekomendasi waktu tersebut juga dimaksudkan agar calon pengantin, khususnya calon pengantin wanita memiliki waktu lebih untuk mempersiapkan kehamilannya.

Jangan Sepelekan, Lakukan Premarital Check Up Segera!

Jadi bagaimana, sudah tau kan pentingnya premarital check up? Kalau kamu dan pasangan berencana menikah dalam waktu dekat, segera lakukan premarital check up di fasilitas kesehatan terdekat ya!

Renata Alya Ulhaq, S.Keb., Bd# and Ainy Suchianti, S.Gz#

View Comments

  • Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.

Recent Posts

Sirka Raih Penghargaan di Kategori Digital Health pada Asia-Pacific Action Alliance on Human Resources for Health (AAAH) 2024

Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…

2 weeks ago

Norepinephrine – Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…

2 months ago

Dapoxetine – Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…

2 months ago

Benzodiazepine – Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…

2 months ago

Klonazepam – Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…

2 months ago

Zonisamide – Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…

2 months ago