Aktivitas Fisik

Otot Perut Pada Wanita – Body Goals atau Healthy Goals?

Otot Perut Pada Wanita. Pentingkah?

Berbeda dengan pria, wanita memang didesain memiliki otot yang lebih sedikit dengan persentase lemak tubuh lebih banyak. Meski demikian, otot perut pada wanita masih tetap bisa dibentuk.

Tapi, apakah fakta ini (wanita memiliki otot lebih sedikit) berarti pria memang didesain lebih sehat daripada wanita?

Apakah memiliki perut yang ramping dan berotot adalah sebuah hal yang mustahil bagi wanita?

Eits tunggu dulu, lebih sedikit lemak bukan berarti lebih sehat terutama pada wanita.

Wanita membutuhkan lemak lebih banyak karena memang fungsi tubuhnya berbeda, Wanita juga  membutuhkan lemak untuk cadangan makanan di momen yang tidak dialami pria.

Momen yang tidak dialami pria itu adalah saat menstruasi, kehamilan dan menopause yang melibatkan perubahan hormon yang membutuhkan cadangan makan (dalam bentuk lemak) lebih banyak.

Tapi jangan salah kaprah ya, cadangan lemak juga tidak boleh terlalu banyak yang justru akan memicu berbagai penyakit seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes, dan banyak penyakit lainnya.Selanjutnya akan dibahas bagaimana hubungan otot perut dan lemak dalam perspektif kesehatan wanita

Otot Perut dan Lemak, Tak Bisa Terlihat Bersamaan

Fungsi otot perut yang pernah dibahas pada artikel tentang otot perut sebelumnya. Fungsi otot perut antara lain menopang fungsi tubuh seperti batuk, bersin, muntah, berkemih dan buang air besar.

Karena letaknya ditengah, otot perut menopang bentuk tubuh dan melindungi organ di bawahnya seperti usus, ginjal, lambung, hati dan lain sebagainya.

Selain itu, otot perut juga berguna untuk menopang gerak tubuh dan membantu proses kehamilan dengan menahan letak bayi dan membantu proses kelahiran. Berdasarkan fungsi ini, berarti otot perut memang memiliki fungsi yang krusial pada kehidupan seorang wanita.

Tapi, kenapa otot perut tidak bisa terlihat berbarengan dengan lemak perut? 

Karena jika ingin otot perut terlihat jelas, lapisan lemaknya harus dikikis hingga minim dan kondisi itu terkadang mengikis kadar lemak esensial yang dibutuhkan wanita untuk mempertahankan fungsi tubuhnya.

Dilansir Frederic Delavier di situs Human Kinetics, lemak dibutuhkan untuk menunjang peran wanita sebagai pembawa keturunan. Seorang wanita membutuhkan lemak untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan bayi. 

Kadar lemak yang cukup, kadar lemak normal di untuk wanita berkisar antara 17-29%  berarti seperlima hingga sepertiga komposisi tubuh.

Dengan jumlah kadar lemak sehat tersebut, tentu gurat otot belum bisa kelihatan jelas. 

Dalam situsnya maxinutrition, ambang batas lemak agar otot terlihat adalah di bawah 18% untuk wanita yang lebih rendah dari kadar lemak yang disarankan.

Otot Perut Pada wanita – Fungsi vs Gengsi

Seperti yang disampaikan sebelumnya, ada batas yang jelas antara kesehatan dan penampilan.

Jika ingin terlihat ramping dan memiliki perut yang berotot berarti kadar lemak harus dikikis lebih dari ambang batas sehat.

Dibalik otot perut pada wanita yang rata dan lemak yang rendah, ada risiko ketidakseimbangan hormon, diet ketat, jadwal menstruasi yang tak teratur, dan kebutuhan waktu latihan yang lebih banyak.

Yang jadi pertanyaan: bolehkah punya perut rata dan berotot (otot perut pada wanita)? Pentingkah punya perut berotot?

Bolehkah punya perut berotot atau latihan membentuk otot perut pada wanita? Tentu saja boleh karena itu preferensi pribadi dan bisa jadi sebuah kebutuhan bagi sebagian orang.

Untuk model dan artis yang mengutamakan penampilan sebagai pekerjaan tentu otot perut yang bagus jadi sebuah kebutuhan.

Seberapa penting punya otot perut yang bagus? Untuk orang awam dimana perut jadi area yang lebih sering tertutup maka keseimbangan fungsi otot dan kadar lemak sehat lebih masuk akal.

Kejar Sehat Dulu, Six-pack bisa Menunggu

Bagi kamu yang baru mulai untuk punya pola hidup sehat  kejarlah kadar lemak sehat dulu, jika sudah tercapai maka perut six-pack bisa jadi tujuan berikutnya.

Fungsi utama latihan dan gaya hidup sehat agar kita “feel better” atau merasa badan kita lebih ramah untuk digerakkan dalam kehidupan sehari hari. 

Bagi sebagian orang, six-pack bisa jadi sarana untuk “feel better” karena terkait penampilan dan rasa percaya diri. 

Namun, tidak semua hal butuh itu tergantung pada individu masing masing.

Pepatah bilang “you are free to choose, but you’re not free from the consequences of your choice” 

Pilihan bebas dipilih, tapi kita tidak bisa bebas dari risiko pilihan tersebut.

Jika masih bingung untuk memilih yang terbaik bagimu, klik disini untuk mendapatkan saran dan pendampingan terbaik bersama coach di Sirka.

Sirka Curriculum Team# and Pratama Dany Prihandoko, S.Pd. M.Sc#

View Comments

Share
Published by
Sirka Curriculum Team# and Pratama Dany Prihandoko, S.Pd. M.Sc#

Recent Posts

Sirka Raih Penghargaan di Kategori Digital Health pada Asia-Pacific Action Alliance on Human Resources for Health (AAAH) 2024

Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…

2 weeks ago

Norepinephrine – Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…

2 months ago

Dapoxetine – Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…

2 months ago

Benzodiazepine – Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…

2 months ago

Klonazepam – Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…

2 months ago

Zonisamide – Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…

2 months ago