Bayi dan Anak

Kejang Demam pada Anak – Jangan Panik

Kejang Demam pada Anak

Kejang demam pada anak merupakan mimpi buruk yang menakutkan bagi orang tua. Kondisi ini membuat banyak orang tua panik dan melakukan tindakan buru-buru yang membahayakan bagi anak. Walaupun kejang demam adalah keadaan yang tidak boleh diremehkan, namun ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak yang timbul. Apa yang harus dilakukan saat anak mengalami kejang demam? Yuk kita bahas!

Apa itu Kejang Demam?

Kejang demam adalah sebuah penyakit pada anak kecil yang berupa kejang dan dipicu oleh demam. Kejang ini sering sekali ditemukan pada anak kecil dan turut menyertai penyakit lain seperti flu, infeksi telinga, atau infeksi lain.

Lalu, Apa Bedanya Kejang Demam dan Epilepsi?

Kejang demam haruslah disertai dengan kejang. Pada beberapa kasus yang jarang, demam baru muncul beberapa jam setelah kejang. 

Sedangkan epilepsi adalah sebuah penyakit yang dicirikan dengan munculnya kejang sebanyak minimal dua kali  dengan jarak minimal 24 jam di antara dua kejang dan kejang pada epilepsi tidak disertai dengan demam. 

Siapa Saja yang Rentan Terkena Kejang Demam?

1. Anak di Bawah 5 Tahun

Kejang demam rentan terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun. Setelah melewati usia 5 tahun biasanya kejang demam tidak terjadi lagi. Kejang yang terjadi pada anak di atas usia 5 tahun harus dicurigai sebagai kejang dengan penyebab lain. 

2. Riwayat Kejang pada Keluarga

Anak yang memiliki keluarga dengan riwayat kejang demam lebih rentan menderita kejang demam. 

3. Demam Tinggi

Anak dengan demam tinggi (di atas 39 derajat celsius) berisiko menderita kejang demam. 

Apakah Kejang Demam Berbahaya?

Mayoritas kejang demam tidak menyebabkan dampak jangka panjang. Tidak ada bukti bahwa kejang demam yang terjadi sebentar dapat menimbulkan kerusakan otak. 

Walaupun kejang demam terjadi dalam waktu yang lama, tidak ditemukan kerusakan otak jangka panjang pada anak. 

Namun kejang demam berulang dan kejang demam dalam waktu yang lama meningkatkan risiko seorang anak untuk menderita epilepsi. 

Apa saja Gejala Kejang Demam?

Kejang demam biasanya hanya terjadi selama beberapa menit dan disertai dengan demam di atas 38,3 derajat celcius. Usia yang paling rentan terkena kejang demam adalah usia 6 bulan hingga 5 tahun. 

Gejala kejang demam adalah:

  1. Hilang kesadaran pada anak
  2. Tangan dan kaki menghentak-hentak
  3. Mata melirik ke atas
  4. Tangan dan kaki kaku

Apa yang harus Dilakukan Saat Anak Kejang Demam?

1. Tetap Tenang, Jangan Panik

Panik justru akan membuat orang tua membuat keputusan yang gegabah. Ketika anak kejang, tenangkan diri kamu, tarik napas panjang, dan lakukan langkah berikutnya. 

2. Catat atau Perhatikan Durasi Kejang

Catat waktu awal terjadinya kejang. Hal ini biasanya akan ditanyakan oleh dokter untuk mendiagnosis pasien. Jika kejang terjadi lebih dari 5 menit, segera panggil ambulans atau bawa anak ke unit gawat darurat terdekat. 

Memanggil ambulans juga harus dilakukan ketika kejang terjadi kurang dari 5 menit, namun anak tidak segera bangun atau sadar.

3. Ambil Video Saat Anak Kejang

Tindakan ini adalah tindakan opsional, dan hanya dilakukan jika ada orang lain di dekat anak. Ketika anak kejang, peran kamu adalah sebagai penolong anak. Namun, jika ada orang lain dalam ruangan, minta orang tersebut untuk mengambil video saat anak kejang. Tindakan ini dapat membantu dokter mendiagnosis jenis kejang anak, dan juga dapat mencatat durasi kejang. 

4. Letakkan Anak pada Posisi yang Aman

Letakkan anak permukaan yang terlindungi (misal di lantai) untuk mencegah trauma lebih lanjut. Meletakkan anak di meja/kasur bisa membuat anak terjatuh saat kejang. 

5. Amankan Kondisi Sekitar

Jauhkan benda-benda berbahaya dari sekitar anak seperti garpu, pisau, atau botol kaca. Jika terdapat benda-benda tersebut, segera singkirkan dan jauhkan dari anak. 

6. Jangan Menahan Gerakan Kejang

Menahan gerakan kejang justru dapat menimbulkan patah tulang pada anak. Jangan tahan gerakan kejang dan biarkan kejang berhenti dengan sendirinya. 

7. Posisikan Anak di Sisi Kanan atau Kiri Tubuhnya

Memposisikan anak miring di sisi kiri atau kanan dapat mencegah anak untuk muntah dan tersedak. 

8. Jangan Letakkan Benda Apa pun di Mulut Anak

Meletakkan benda seperti gagang sendok di mulut anak justru dapat membahayakan. Jangan letakkan benda apapun di mulut anak karena dapat menyebabkan jalan napas anak menjadi buntu. 

9. Segera Bawa Anak ke Unit Gawat Darurat Terdekat

Jika kejang terjadi dalam waktu di bawah 5 menit dan anak segera sadar setelah kejang, bawa anak ke unit gawat darurat terdekat untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut. 

Cara Mencegah Kejang Demam

1. Obat Penurun Panas

Ketika anak demam, obat penurun panas yang dijual bebas dapat diberikan. Perhatikan cara pemakaian obat yang tertera pada kemasan. Segera kunjungi dokter jika sakit berlanjut. 

2. Berobat ke Dokter

Jika anak sakit, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan pengobatan. Sakit yang lebih cepat ditangani, menurunkan risiko kejang demam. 

3. Perilaku Hidup Bersih Sehat

Demam muncul karena adanya infeksi. Perilaku hidup bersih sehat seperti mencuci tangan sebelum makan, buang sampah di tempatnya, serta makan makanan sehat dapat menurunkan kejadian infeksi dan menurunkan kejadian kejang demam. 

Jangan Panik Ketika Anak Kejang Demam

Kejang demam memang bukan merupakan perkara yang remeh. Namun, dengan penanganan dan pencegahan yang tepat, anak akan terhindari dari komplikasi yang berbahaya. Lain kali, tidak perlu panik ketika anak kejang ya!

Dokter Rizki Nur Rachman Putra Gofur# and Ainy Suchianti, S.Gz#

View Comments

Share
Published by
Dokter Rizki Nur Rachman Putra Gofur# and Ainy Suchianti, S.Gz#

Recent Posts

Sirka Raih Penghargaan di Kategori Digital Health pada Asia-Pacific Action Alliance on Human Resources for Health (AAAH) 2024

Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…

2 weeks ago

Norepinephrine – Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…

2 months ago

Dapoxetine – Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…

2 months ago

Benzodiazepine – Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…

2 months ago

Klonazepam – Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…

2 months ago

Zonisamide – Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…

2 months ago