Tidur dan Stres

Sindrom Kelelahan Kronis – Bukan Kelelahan Biasa!

Sindrom Kelelahan Kronis

Pernah mendengar istilah “sindrom kelelahan kronis”? Sindrom kelelahan kronis atau  chronic fatigue syndrome (CFS) disebut juga dengan Myalgic Encephalomyelitis (ME). 

Sindrom kelelahan kronis merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi lelah berkepanjangan yang tidak membaik dengan istirahat dan terjadi pada waktu yang lama.

Sindrom ini dapat menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Akan tetapi lebih sering terjadi pada wanita, dan cenderung terjadi antara usia pertengahan 20-an dan pertengahan 40-an.

Bagaimana gejala dan apa yang harus dilakukan pada sindrom kelelahan kronis ini? Simak artikel berikut!

Apa itu Sindrom Kelelahan Kronis?

Sindrom kelelahan kronis merupakan kondisi yang ditandai dengan kelelahan ekstrem yang berlangsung setidaknya selama enam bulan dan tidak terdapat kondisi medis yang mendasarinya. 

Kelelahan biasanya memburuk dengan aktivitas fisik atau mental, tetapi tidak membaik dengan istirahat.

Apa Beda Sindrom Kelelahan Kronis dengan Lelah Biasa?

Lelah bukanlah hal yang tidak normal. Akan tetapi, perlu diingat bahwa lelah biasanya akan menghilang dengan istirahat. Lelah juga akan hilang sendirinya dalam beberapa jam setelah melakukan pekerjaan yang berat.

Hal ini berbeda dengan sindrom kelelahan kronis yang tidak kunjung membaik walaupun sudah cukup beristirahat atau tidur. Biasanya sindrom kelelahan kronis akan bertahan selama lebih dari 6 bulan.

Penyebab Sindrom Kelelahan Kronis

Penyebab sindrom kelelahan kronis masih belum diketahui. Beberapa orang mungkin saja terlahir dengan kecenderungan untuk mengalami sindrom kelelahan kronis, yang kemudian dipicu oleh kombinasi berbagai faktor. 

Penyebab sindrom kelelahan kronis yang paling potensial meliputi:

1. Infeksi virus

Karena beberapa orang mengembangkan sindrom kelelahan kronis setelah infeksi virus, peneliti mempertanyakan apakah beberapa virus dapat memicu gangguan tersebut. Virus mencurigakan termasuk virus Epstein-Barr, virus herpes manusia 6. Belum ada kaitan konklusif yang ditemukan.

2. Masalah Sistem Kekebalan Tubuh

Sistem kekebalan tubuh orang yang mengalami sindrom kelelahan kronis tampaknya sedikit terganggu, tetapi tidak jelas apakah gangguan ini cukup untuk benar-benar menyebabkan gangguan tersebut.

3. Ketidakseimbangan Hormon

Orang yang mengalami sindrom kelelahan kronis juga terkadang mengalami kadar hormon abnormal dalam darah yang diproduksi di hipotalamus, kelenjar hipofisis, atau kelenjar adrenal. Namun signifikansi kelainan ini masih belum diketahui.

4. Trauma Fisik atau Emosional

Beberapa orang melaporkan bahwa mereka mengalami cedera, pembedahan, atau tekanan emosional yang signifikan sesaat sebelum gejalanya dimulai.

Faktor Risiko Sindrom Kelelahan Kronis

Karena penyebab sindrom kelelahan kronis belum diketahui, sulit untuk mengetahui apa yang membuat seseorang berisiko terkena kondisi tersebut. Akan tetapi faktor-faktor tertentu terlihat lebih sering pada orang dengan sindrom kelelahan kronis. Faktor-faktor tersebut meliputi:

1. Jenis Kelamin

Sindrom kelelahan kronis terjadi hingga empat kali lebih sering pada wanita dibandingkan pria.

2. Usia

Sindrom kelelahan kronis umumnya menyerang orang usia muda, tetapi semua orang dengan usia bervariasi bisa mengalaminya

Gejala Sindrom Kelelahan Kronis

Gejala sindrom kelelahan kronis dapat bervariasi pada setiap orang, dan tingkat keparahan gejala juga berbeda dari hari ke hari. Tanda dan gejala yang mungkin terjadi termasuk:

  1. Setelah terbangun, kamu tidak merasa segar
  2. Kesulitan dengan memori, fokus dan konsentrasi
  3. Kelelahan yang terus menerus
  4. Nyeri kepala
  5. Nyeri otot atau sendi yang tidak dapat dijelaskan

Pemeriksaan pada Sindrom Kelelahan kronis

Tidak ada tes khusus untuk memastikan diagnosis sindrom kelelahan kronis. Kamu mungkin memerlukan berbagai pemeriksaan penunjang untuk menyingkirkan kemungkinan terjadinya masalah kesehatan lain yang memiliki gejala serupa. 

Diagnosis pada sindrom kelelahan kronis umumnya didasarkan pada dua kriteria yaitu tingkat keparahan dan durasi. 

Sindrom kelelahan kronis dapat ditegakkan berdasarkan penilain dokter yang merawat kamu,  setelah melakukan berbagai penelusuran terkait kondisi medis lain yang mungkin kamu alami.

Cara Mengatasi Sindrom Kelelahan Kronis

Belum terdapat bukti untuk pengobatan khusus yang efektif pada sindrom kelelahan kronis. Suplemen vitamin dan obat-obatan mungkin memberikan manfaat untuk kesehatan secara umum. 

Pengobatan untuk sindrom kelelahan kronis berfokus pada perbaikan gejala. Perawatan ditentukan oleh dokter berdasarkan riwayat kesehatan dan medis kamu secara keseluruhan serta beratnya kondisi. 

Pilihan pengobatan yang bisa diberikan berupa:

1. Obat-obatan

Obat-obatan yang diberikan termasuk kortikosteroid, antidepresan, anti nyeri, muscle relaxant dan lain-lain. 

Tapi perlu diingat, obat ini hanya dapat diresepkan oleh dokter sesuai indikasi, jika digunakan secara bebas bisa saja memperberat gejala sindrom kelelahan kronis yang kamu alami.

2. Latihan Aerobik Intensitas Ringan

Jika gejala sindrom kelelahan kronis sedang muncul, tetaplah mencoba memulai berolahraga. Yang disarankan adalah olahraga dengan intensitas ringan (low impact), hindari aktivitas fisik sedang hingga intens. Karena ini akan memperberat gejala yang kamu rasakan.

3. Diet Sehat

Diet sehat akan membantu tubuhmu untuk tetap sehat. Pencernaan yang sehat akan membuat tubuhmu lebih fit serta bersemangat dalam melakukan aktivitas

4. Psikoterapi dan Konseling Suportif

Terapi perilaku kognitif atau Cognitive Behavioral Therapy (CBT), adalah metode yang bisa dilakukan oleh profesional untuk membantumu memanfaatkan energi yang kamu miliki dengan sebaik-baiknya tanpa memperburuk gejala. 

Terapi ini membuat kamu lebih rasional serta mengetahui apa yang menjadi penyebab serta solusi terbaik kedepannya.

Cegah Sindrom Kelelahan Kronis dengan Mulai Pola Hidup Sehat

Sindrom kelelahan kronis bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat. 

Pola hidup sehat bisa kamu mulai dengan langkah sederhana seperti memenuhi kebutuhan tidur harianmu, makanan bergizi seimbang serta olahraga yang terukur. 

Yuk, mulai pola hidup sehatmu disini!

Dokter Indah Agung Aprilia# and Sirka Curriculum Team#

View Comments

Recent Posts

Sirka Raih Penghargaan di Kategori Digital Health pada Asia-Pacific Action Alliance on Human Resources for Health (AAAH) 2024

Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…

2 weeks ago

Norepinephrine – Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…

2 months ago

Dapoxetine – Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…

2 months ago

Benzodiazepine – Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…

2 months ago

Klonazepam – Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…

2 months ago

Zonisamide – Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…

2 months ago