Budaya Korea semakin mendunia melalui industri hiburan seperti musik K-Pop serta K-drama. Hal lain yang menarik perhatian yaitu makanan khasnya. Kini, di Indonesia semakin banyak restoran yang menjual makanan korea seperti yang sering kita temui ketika menonton drama.
Sekilas kita lihat bahwa makanan korea identik dengan berbagai macam sayur, banyak jenis ikan serta daging yang minim proses pengolahan. Lalu, apakah hal itu membuat makanan korea cenderung lebih sehat? Yuk teman Sirka, simak berbagai fakta kesehatan dibalik makanan korea melalui artikel berikut ini!
Makanan Korea hadir dan tumbuh dari budaya, lingkungan, geografi, dan iklim negara Korea itu sendiri.
Masakan Korea juga banyak dipengaruhi dari negara tetangga mengenai aspek berbagi bahan dan budaya seperti negara Cina dan Jepang. Namun, tetap saja masakan korea memiliki keunikan rasa, rempah-rempah, bahan, dan teknik tersendiri yang membuatnya berbeda.
Makanan Korea sebagian besar adalah hasil fermentasi dan sebagian besarnya sudah terkenal di dunia karena diakui manfaat kesehatannya, contohnya kimchi (asinan sayur hasil fermentasi yang diberi bumbu pedas) dan doenjang (pasta kedelai yang difermentasikan).
Makanan Korea sendiri terdiri dari 3 jenis umum yaitu :
Makanan tambahan atau makanan sampingan yang terdiri dari berbagai macam jenis dan disajikan dalam piring-piring kecil
Hidangan utama biasanya yang memiliki bahan dasar nasi atau sup.
Hidangan terakhir yang disajikan berupa beberapa makanan atau terkadang minuman manis.
Budaya Korea menekankan bahwa makanan dianggap sebagai sumber zat gizi dan juga obat untuk menyembuhkan.
Masakan Korea mengusahakan segalanya mengikuti prinsip keseimbangan. Sebuah hidangan dibuat dengan memelihara ide harmoni di dalam pikiran dengan rasa beragam yaitu manis dan asin, pedas dan ringan, panas dan dingin.
Makanan Korea sendiri disebut makanan sehat karena berbahan dasar sayuran serta berbagai macam zat gizi yang terkandung di dalamnya yang baik untuk kesehatan tubuh seperti vitamin, protein, serat, kalsium, dan mineral.
Makanan Korea juga memiliki beberapa manfaat diantaranya penambah energi tubuh, untuk kesehatan kulit agar kulit terasa halus, mencegah sembelit, melancarkan pencernaan, dan masih banyak manfaat lainnya.
Kepopuleran masakan Korea tidak terlepas dari peranan fermentasi. Tujuan fermentasi adalah untuk menghancurkan atau memecah makanan menjadi komponen yang lebih mudah dicerna melalui bakteri alami yang hidup di sekitar kita.
Cara ini sudah dilakukan masyarakat Korea Selatan sejak lama karena dipercaya dapat memberikan manfaat kesehatan. Salah satu studi menyebutkan bahwa mengonsumsi makanan fermentasi seperti kimchi dapat meningkatkan sistem imun tubuh, mengontrol berat badan, gula darah, kadar lemak, dan mengurangi risiko tekanan darah tinggi.
Selain fermentasi, metode pemasakan lain yang sering digunakan yaitu perebusan, pengukusan, pengawetan, dan pemanggangan.
Berdasarkan bahan dasar dan metode pemasakan, mayoritas makanan korea dapat dikatakan cenderung lebih sehat karena mengandung banyak sayur, berbagai lauk hewani dan minim penggunaan minyak. Hal ini yang membuat makanan korea tergolong tinggi protein dan memiliki kalori lebih rendah.
Berikut beberapa pilihan makanan korea sehat yang bisa dicoba untuk dikonsumsi dan dapat dijadikan referensi untuk makanan sehari-hari.
Tanpa diragukan lagi, kimchi adalah bintang utama dari Makanan Korea yang selalu disajikan hampir di setiap makanan. Ada lebih dari 100 jenis kimchi yang dibuat di Korea.
Meskipun kubis adalah sayuran utama yang digunakan untuk membuat kimchi, banyak sayuran lainnya seperti lobak putih, mentimun, kol, dan bawang bombay yang bisa diolah menjadi variasi kimchi.
Sebagai makanan fermentasi, kimchi memiliki banyak manfaat kesehatan. Bakteri berbahaya dibunuh melalui proses penggaraman dan hanya menyisakan bakteri asam laktat yang bermanfaat.
Bawang putih dan gochu (cabai merah) yang digunakan sebagai bahan pelengkap, dalam bumbunya juga mengandung allicin dan capsaicin yang diketahui memiliki antioksidan, antibakteri dan sifat anti kanker.
Bibimbap biasa disebut nasi campur ala korea yang terdiri dari nasi, daging, telur, tumis sayur-sayuran seperti bayam, kubis, wortel, dan saus pedas gochujang atau ganjang (kecap asin) yang akan dicampur terlebih dahulu menjadi satu sebelum dimakan.
Hidangan ini sangat mudah dibuat dengan bahan makanan yang disukai dan tersedia di rumah. Bibimbap adalah pilihan makanan yang sehat dan bergizi seimbang selama bumbu pelengkap digunakan dalam takaran yang tidak berlebihan.
Bulgogi adalah olahan masakan daging yang dipanggang dengan bumbu ala Korea. Bumbu ini dibuat dengan mencampurkan ganjang (kecap asin), gula, bawang putih cincang, daun bawang cincang halus, biji wijen sangrai, merica, dan minyak wijen.
Potongan daging yang digunakan dibuat dengan irisan tipis daging sapi sirloin, yang memiliki tekstur sedikit berlemak. Metode pemanggangan membuat masakan ini tidak membutuhkan tambahan minyak di luar dari daging itu sendiri yang membuatnya lebih rendah kalori.
Japchae atau bisa disebut juga bihun sayur adalah masakan Korea yang terdiri dari campuran mie bihun dan juga sayur.
Japchae adalah salah satu hidangan terkemuka Korea, dan selalu ada di meja pesta. Bahan utama hidangan ini adalah menggabungkan mie dengan namul (sayuran yang sudah dibumbui), dan ganjang (kecap asin), gula dan minyak wijen.
Pada tahun 2009, Korea’s Rural Development Administration and the Agricultural Research Service (ARS) of the U.S. Department of Agriculture (USDA) meluncurkan serangkaian uji coba penelitian klinis tentang efek dari Korean Diet pada kesehatan manusia.
Penelitian menemukan bahwa dengan mengadopsi pola makan Korea, dapat menurunkan 5x lebih rendah risiko terkena penyakit akibat gaya hidup seperti kolesterol dan gula darah yang tinggi.
Analisis menyebutkan efek itu karena konsumsi tumbuhan yang cukup melalui berbagai sayuran dan kimchi, produk fermentasi, biji-bijian, kacang-kacangan, serta metode pemasakan yang rendah lemak.
Korean Diet atau K-Diet menyangkut tentang masakan tradisional Korea, metode pemasakan, serta kebiasaan dan pola makan masyarakat Korea.
Karakteristik K-Diet meliputi :
(a) resep masakan yang berbahan dasar aneka nasi dan biji-bijian;
(b) banyak makanan hasil fermentasi;
(c) banyak sayuran dari daratan dan lautan seperti sayuran untuk kimchi dan sayuran hasil laut seperti rumput laut;
(d) lebih banyak kacang-kacangan dan ikan, kurangi daging merah;
(e) lebih banyak tanaman obat seperti bawang putih, daun bawang, paprika merah, dan jahe;
(f) lebih banyak minyak wijen dan perilla;
(g) batasi masakan yang digoreng;
(h) lebih banyak makanan berdasarkan produk musiman;
(i) aneka masakan lokal; dan
(j) lebih banyak makanan rumahan.
K-Diet berprinsip pada keseimbangan rasa, kesehatan dan juga alam.
Apabila ditelaah lebih dalam, prinsip dan pola makan masyarakat Korea bisa diadaptasi sesuai budaya kita dan hampir sejalan dengan rekomendasi diet gizi seimbang yang dianjurkan oleh Kemenkes RI.
Dalam satu kali makan pada Isi Piringku, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kalori dan juga berbagai macam zat gizi yang dibutuhkan tubuh yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan juga mineral dari berbagai ragam bahan makanan.
Wah gimana teman Sirka, apa sudah tertarik untuk mulai mencoba makanan Korea?
Untuk mengetahui diet sehat yang sesuai dengan kebutuhanmu, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan Ahli Gizi Sirka ya!
Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…
Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…
Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…
Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…
Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…
Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…
View Comments