Seseorang memutuskan untuk mengubah dietnya karena berbagai alasan. Paling umum adalah untuk menurunkan berat badan. Sudah ada banyak sekali metode diet yang beredar baik yang sudah teruji ataupun diet populer (fad diet). Salah satu contoh fad diet adalah diet karnivora.
Apa itu diet karnivora?
Apakah diet ini aman bagi kesehatan?
Jika kita mengingat pelajaran biologi di sekolah, karnivora adalah makhluk hidup yang hanya memakan daging. Hal ini pun juga berlaku pada diet karnivora.
Diet karnivora adalah metode diet yang hanya mengonsumsi protein hewani sebagai sumber makanan. Ya, hanya protein hewani.
Jika kamu menjalani diet ini, maka kamu tidak diperbolehkan mengonsumsi sumber makanan lain. Tak terkecuali sumber karbohidrat, kacang-kacangan, biji-bijian, sayur, dan buah.
Munculnya diet ini berawal dari satu kepercayaan bahwa leluhur manusia mayoritas mengonsumsi daging dan ikan. Selain itu, diet tinggi karbohidrat dianggap sebagai dalang atas tingginya kejadian penyakit kronis saat ini (diabetes, hipertensi, penyakit jantung, stroke, dan obesitas).
Diet karnivora tidak menyediakan panduan khusus terkait jumlah kalori, porsi makan, dan frekuensi makan yang direkomendasikan.
Hingga saat ini, belum ada penelitian yang menunjukkan efek dari penerapan diet ini.
Ada beberapa hal yang diklaim sebagai manfaat dari diet karnivora:
Diet karnivora diklaim dapat membantu dalam menurunkan berat badan.
Jika merujuk pada penelitian metode diet lain, memang, pembatasan konsumsi karbohidrat dan peningkatan konsumsi protein dapat membantu menurunkan berat badan.
Hal ini terjadi karena peningkatan konsumsi protein dapat membantumu merasa lebih kenyang setelah makan. Dengan demikian, konsumsi kalori harianmu dapat terkendali.
Protein pun juga bisa meningkatkan laju metabolisme tubuh. Akibatnya, dapat membakar lebih banyak kalori.
Bisa jadi, merasa lebih kenyang dan peningkatan laju metabolisme tubuh bisa terjadi di diet karnivora. Namun, belum ada penelitian pasti yang dapat membuktikannya.
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, hanya makanan sumber hewani yang bisa dikonsumsi di diet karnivora.
Sehingga, diet karnivora otomatis menghindari konsumsi junk food dan makanan olahan kukis, soda, permen, makanan ringan, dan lainnya.
Satu hal positif yang bisa dipetik dari hal ini adalah tidak adanya junk food dan makanan olahan dalam menu diet karnivora.
Sudah rahasia umum bahwa junk food dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dan lainnya.
Selain manfaat, diet karnivora juga memiliki efek samping. Hal ini disebabkan karena jenis makanan yang sangat terbatas. Efek samping dari diet ini adalah:
Pola konsumsi diet karnivora hanyalah makanan sumber hewani. Dengan demikian, menu diet ini tinggi akan lemak jenuh dan kolesterol.
Konsumsi lemak jenuh yang tinggi dapat menaikkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh. Sehingga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Konsumsi beberapa jenis makanan yang diperbolehkan pada diet karnivora seperti daging olahan dapat berisiko bagi kesehatan.
Daging olahan mengandung tinggi natrium. Konsumsi natrium yang berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi dan masalah pada ginjal.
Kekurangan konsumsi vitamin, mineral, dan antioksidan bisa terjadi pada diet karnivora.
Hal ini disebabkan karena tidak adanya konsumsi sayur, buah, dan kacang-kacangan. Dimana, makanan-makanan tersebut kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan.
Selain itu, kelebihan mineral tertentu dapat terjadi dalam diet ini. Misalnya, natrium
Padahal, konsumsi vitamin, mineral, dan antioksidan berhubungan dengan penurunan risiko beberapa penyakit kronis (diabetes, hipertensi, penyakit jantung).
Selain itu, kekurangan vitamin tertentu seperti vitamin C dapat menyebabkan penyakit skorbut/scurvy.
Jika tidak konsumsi buah dan sayur, otomatis tidak ada konsumsi serat.
Serat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan sistem pencernaan. Jika konsumsi serat kurang, risiko seperti konstipasi hingga kanker usus besar dapat menghantui.
Setelah mengetahui apa itu diet karnivora, bisa dipahami bahwa diet karnivora masuk ke golongan diet ekstrem karena tidak sejalan dengan prinsip diet gizi seimbang.
Bisa ditarik benang merah pula terkait risiko yang bisa timbul jika diet ini diterapkan. Meskipun belum ada penelitian khusus tentang diet ini, kita harus lebih berhati-hati jika sudah menyangkut risiko.
Memang, punya tubuh langsing dapat meningkatkan percaya diri dan penampilan. Namun, perjalanan memiliki tubuh langsing harus dibarengi dengan cara yang sehat.
93,5% pengguna program Sirka berhasil menurunkan berat badan loh! Kalau kamu sedang ingin menurunkan berat badan untuk mencapai body goals atau berat badan ideal, ahli gizi Sirka bisa membantumu untuk mewujudkan impian tersebut. Klik tautan ini untuk informasi selengkapnya!
Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…
Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…
Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…
Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…
Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…
Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…
View Comments
Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?
Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.