Diet Gastritis
Diet gastritis adalah salah satu jenis diet yang cocok untuk kamu dengan masalah lambung. Lalu apa saja yang perlu diperhatikan saat ingin menjalani diet gastritis? simak artikel berikut ini!
Tujuan Diet Gastritis
Diet gastritis dapat membantu mengurangi gejala gastritis yang disebabkan oleh peradangan pada lapisan lambung. Setelah kamu mengonsumsi makanan berlemak dan pedas, kamu akan merasakan kembung, mual, bahkan perut terbakar yang dapat memperburuk keadaan.
Diet gastritis akan direkomendasikan untuk meredakan gejala serangan gastritis akut. Kunci dari diet ini adalah menghindari makanan asam dan pedas, mengganti dengan makanan rendah asam dan rendah gula.
Tujuan utama diet gastritis adalah untuk mengendalikan infeksi bakteri Helicobacter pylori (H. pylori) dan meredakan gejala gastritis.
Makanan yang Perlu Dibatasi dalam Diet Gastritis
Berikut adalah makanan yang perlu kamu batasi saat kamu mengalami gastritis:
- Alkohol
- Minuman bersoda
- Minuman tinggi kafein
- Makanan berlemak tinggi
- Makanan digoreng
- Makanan pedas
- Makanan dengan kandungan asam tinggi: jeruk nipis, nanas, jeruk, tomat.
- Makanan bergas: durian, cempedak, nanas, nangka, kol, kembang kol, sawi, nangka muda, sayuran mentah.
Selain itu, alergi pada makanan juga bisa menjadi pemicu timbulnya gastritis, sehingga menghindari makanan yang menyebabkan alergi bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi gastritis.
Makanan yang Aman Dikonsumsi dalam Diet Gastritis
Beberapa makanan dan minuman berikut ini dapat mengurangi gejala gastritis yang kamu rasakan:
- Makanan tinggi serat: sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian.
- Makanan rendah lemak: ikan, daging tanpa lemak, ayam tanpa lemak, putih telur.
- Makanan rendah asam: kedelai (tempe, tahu, susu kedelai), pisang, melon, apel, labu, kacang-kacangan.
- Minuman bebas soda.
- Minuman rendah kafein.
Gastritis dapat mengakibatkan peradangan pada lambung karena terjadi pengikisan/kerusakan dinding mukosa pada lambung. Sehingga, akan mengakibatkan lambung semakin rentan terinfeksi bakteri.
Salah satu zat gizi mikro yang berperan untuk mengurangi gejala gastritis adalah vitamin C. Selain dari bahan alami, suplementasi vitamin C bisa menjadi salah satu opsi yang dapat membantu proses penyembuhan gastritis.
Namun, kamu harus berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui secara pasti apakah kamu membutuhkan suplementasi atau tidak.
Kamu bisa mendapatkan vitamin C secara cukup secara alami. Beberapa contoh vitamin C dari makanan yang tidak asam yaitu:
- Brokoli
- Tomat
- Kubis
- Kembang kol
- Pepaya
- Kale
Selain itu, berdasarkan penilitian Keikha (2021), probiotik mampu mengurangi infeksi yang disebabkan oleh bakteri H. pylori. Jenis probiotik yang paling efektif adalah Lactobacillus casei, Lactobacillus reuteri, Lactobacillus rhamnosus GG, dan Saccharomyces boulardii.
Berikut adalah contoh makanan yang mengandung tinggi probiotik:
- Tempe
- Yogurt
- Kefir
- Roti sourdough
- Miso
- Kimchi
- Natto
- Kombucha
Cara Kerja Diet Gastritis
Diet gastritis akan berhasil jika kamu menghindari makanan atau minuman yang biasanya menyebabkan iritasi lambung termasuk jenis makanan pedas, asam, kopi, dan alkohol.
Makanan yang bisa kamu konsumsi pada diet gastritis agak fleksibel. Hal ini dikarenakan tiap orang memiliki reaksi berbeda terhadap makanan tertentu. Selama makanan tertentu tidak menyebabkan masalah serius, kamu bisa mengonsumsinya.
Kamu mungkin menemukan bahwa beberapa makanan pada daftar “yang perlu dibatasi” mungkin tidak menimbulkan gejala jika kamu konsumsi dalam porsi kecil atau dikonsumsi sesekali.
Singkatnya: Jika makanan memperburuk gejala yang kamu alami, sebaiknya kamu jangan mengonsumsinya.
Manfaat Diet Gastritis,
Diet gastritis memiliki banyak manfaat untuk mencegah adanya peningkatan asam lambung dan mencegah memburuknya keluhan yang dialami. Selain itu, diet gastritis dapat mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil.
Tujuan utama dari diet gastritis adalah untuk meredakan peradangan lambung yang bisa menyebabkan gangguan produksi mucus pelindung untuk lambung.
Yang dihasilkan lambung merupakan cairan yang bersifat asam yang berfungsi untuk memecah makanan selama proses pencernaan. Mucus yang melapisi bagian perut untuk mencegah kerusakan dari asam lambung. Jika mucus yang dihasilkan tidak cukup dapat menyebabkan beberapa komplikasi seperti:
- Anemia
- Anemia Pernisiosa – kekurangan vitamin B12
- Peritonitis – kondisi di mana bisul menembus dinding perut, menyebabkan isi perut bocor ke rongga perut
- Kanker perut
Atasi Gejala Gastritis dengan Pengaturan Makan yang Tepat
Mengatasi gejala gastritis melalui diet atau pengaturan makan dapat membantu mencegah gastritis berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih serius.
Ayo konsultasikan masalahmu dengan ahli gizi untuk mendapatkan panduan makan sesuai kebutuhan dan kondisimu disini!