Perut buncit, salah satu permasalahan bentuk badan yang dialami oleh sebagian orang baik wanita maupun pria. Biasanya ini dikenal sebagai lemak visceral.
Apakah memiliki perut buncit berbahaya? Bagaimana cara mengatasi perut buncit? Simak artikel berikut ini!
Tubuh memiliki dua penyimpanan lemak, yaitu lemak subkutan (lemak yang berada dibawah kulit) dan lemak visceral (lemak yang mengelilingi organ tubuh manusia). Lemak visceral bisa berada di sekitar area organ perut dan lemak jenis ini lebih berbahaya bagi tubuh.
Ketika mengonsumsi makanan secara berlebihan dan kurang aktivitas fisik, beberapa orang cenderung akan menyimpan cadangan lemak di sekitar perut dibandingkan area lain sehingga dapat menyebabkan perut buncit.
Penumpukan lemak di perut ini dapat diketahui juga dengan mengukur lingkar pinggang. Linggar pinggang dikatakan tinggi pada pria jika berada lebih dari 90 cm sedangkan untuk wanita lebih dari 80 cm.
Lebih spesifik, penyebab perut buncit adalah sebagai berikut:
Konsumsi makanan tinggi gula sederhana dapat memperlambat metabolisme tubuh. Selain itu, karbohidrat akan memicu hormon insulin yang dapat memengaruhi simpanan lemak dalam tubuh.
Selain gula sederhana, konsumsi makanan tinggi lemak jenuh seperti daging merah, daging unggas, makanan yang digoreng, produk susu dan olahannya juga dapat berkontribusi dalam peningkatan lemak visceral.
Ketika kalori yang masuk lebih tinggi dibandingkan aktivitas fisik yang dilakukan, dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan perut buncit karena tubuh akan lebih banyak menyimpan cadangan energi.
Ketika kamu sedang merasa stres, tubuh akan merespon dengan mengeluarkan hormon kortisol. Hormon ini akan memengaruhi metabolisme tubuh. Kamu akan cenderung mencari kenyamanan dengan makan secara emosional. Hal ini dapat meningkatkan lemak visceral dan menyebabkan perut buncit.
Gen dapat mempengaruhi perilaku, metabolisme, dan resiko obesitas.
Dalam jurnal Camilleri et al (2021), menunjukkan bahwa pria memiliki kecenderungan untuk memiliki penumpukan lemak di bagian perut lebih tinggi dibanding wanita.
Dalam penelitian yang dilakukan Covassin et al (2022), menunjukkan bahwa kurang tidur menyebabkan peningkatan 9% pada total area lemak perut dan peningkatan 11% pada lemak visceral perut, yang menyebabkan perut buncit.
Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan lemak visceral dan peningkatan IMT terutama pada laki-laki, karena alkohol merupakan minuman dengan tinggi kalori.
Banyak hal negatif yang ditimbulkan ketika memiliki perut buncit.
Memiliki lemak visceral di perut merupakan salah satu tanda adanya sindrom metabolik. Sindrom metabolik bisa meliputi tekanan darah tinggi, diabetes mellitus tipe 2, obesitas, dan kolesterol tinggi.
Berikut adalah penyakit lebih lanjut dari meningkatnya lemak visceral dalam perut:
Terus, bagimana ya cara mengatasi perut buncit? Tenang, kamu bisa mengatasi perut buncit dengan cara berikut ini:
Dari artikel di atas, ternyata ada berbagai penyebab perut buncit dan kamu bisa mulai atasi perut buncit dengan berkonsultasi dengan ahli gizi agar kamu mendapatkan hasil perhitungan kalori yang sesuai dengan kebutuhan harianmu.
Yuk cek selengkapnya disini!
Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…
Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…
Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…
Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…
Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…
Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…
View Comments
Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks!