Menurut NCEP (National Cholesterol Education Program), hiperkolesterolemia atau kolesterol tinggi adalah saat dimana kadar kolesterol mencapai 200 mg/dL atau lebih. Di Indonesia sendiri, prevalensi penyakit ini mencapai 35% pada tahun 2017.
Dislipidemia adalah ketidakseimbangan lemak seperti kolesterol, low-density lipoprotein (LDL), trigliserida, dan high-density lipoprotein (HDL). Dislipidemia menjelaskan semua ketidakseimbangan profil lemak. Sedangkan hiperkolesterolemia adalah bahasa saintifik dari kadar kolesterol tinggi.
Dislipidemia terjadi karena pola makan, paparan asap rokok, atau genetik yang bisa menyebabkan penyakit kardiovaskular (jantung) dengan komplikasi yang parah.
Kolesterol adalah jenis lemak yang lunak (waxy) dan merupakan komponen dalam sel. Karena lemak tidak larut dalam air, mereka tidak terurai dalam darah.
Tubuhmu bisa memproduksi kolesterol sendiri, tetapi kamu juga bisa mendapatkannya dari makanan. Uniknya, kolesterol hanya ditemukan pada pangan hewani.
Kolesterol penting karena bisa membantu membran sel untuk membentuk lapisan dan menyintesis (membuat) hormon tertentu, serta memproduksi vitamin D.
Terdapat tiga jenis kolesterol, yaitu HDL (kolesterol baik), LDL (kolesterol jahat), dan VLDL (partikel dalam darah yang membawa trigliserida).
HDL (high-density lipoprotein) atau biasa disebut kolesterol baik. Salah satu jenis kolesterol baik ini akan mengembalikan LDL (low-density lipoprotein) atau kolesterol jahat kembali ke hati dan dikeluarkan dari tubuhmu, sehingga pembentukan “plak” kolesterol di arteri bisa dicegah.
Kadar HDL yang sehat, risiko pembekuan darah, penyakit jantung, dan stroke
akan turun.
LDL (low-density lipoprotein) atau kolesterol jahat adalah jenis kolesterol yang membawa kolesterol ke arteri.
Jika kadar LDL-mu terlalu tinggi, kolesterol jahat tersebut akan membentuk “plak” pada arteri.
Plak tersebut bisa mempersempit arteri, membatasi aliran darah, dan menaikkan risiko pembekuan darah.
Kalau darah yang membeku tersebut memblokir arteri di jantung atau otak, hal ini bisa menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang berbeda dengan kolesterol. Ketika kolesterol digunakan tubuh untuk menyintesis hormon, trigliserida berperan sebagai sumber energi.
Ketika kamu mengonsumsi kalori lebih dari kebutuhanmu, kalori tersebut akan diubah menjadi trigliserida. Setelah itu, badanmu akan menyimpan trigliserida tersebut di dalam sel lemak.
Kalau kamu mengonsumsi kalori lebih dari kebutuhan secara rutin, maka hal ini akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, dan stroke.
Berikut beberapa penyebab hiperkolesterolemia atau kolesterol tinggi menurut NHS.
Secara garis besar, hiperkolesteroemia tidak memiliki gejala, jadi harus dilakukan tes/diagnosis agar mengetahui kadar kolesterol.
Dilansir dari healthline, kebanyakan gejala hiperkolesterolemia justru menyebabkan kejadian darurat seperti serangan jantung/stroke.
Gejala hiperkolesterolemia tersebut biasanya tidak akan terjadi sampai plak menumpuk dan mempersempit pembuluh darah, sehingga hanya sedikit darah saja yang bisa masuk.
Tes darah adalah satu-satunya metode diagnosis hiperkolesterolemia untuk mengetahui apakah kadar kolesterol di tubuhmu sudah melebihi batas atau belum.
Bagaimana cara untuk mengetahui apakah level kolesterol masih dalam batas yang aman atau terlalu tinggi (hiperkolesterolemia)?
Dilansir dari Kemenkes, berikut tabel penjelasan informasinya.
Tabel 1. Total Kolesterol dan Levelnya
Kolesterol Total (mg/dL) | Kategori |
Kurang dari 200 | Diinginkan |
200-239 | Borderline/Agak tinggi |
240 atau lebih | Tinggi |
Tabel 2. LDL dan Levelnya
Kolesterol Total (mg/dL) | Kategori |
Kurang dari 100 | Optimal |
100-129 | Hampir optimal |
130-159 | Borderline |
160-189 | Tinggi |
190 mG/dL atau lebih | Sangat tinggi |
Tabel 3. HDL dan Levelnya
Kolesterol Total (mg/dL) | Kategori |
60 atau lebih | Dianggap terlindungi dari penyakit jantung |
Kurang dari 40 untuk pria, dan kurang dari 50 untuk wanita | Faktor risiko tinggi untuk penyakit jantung |
Tabel 4. Trigliserida dan Levelnya
Kolesterol Total (mg/dL) | Kategori |
Kurang dari 150 | Normal |
150-199 | Agak tinggi |
200-239 | Tinggi |
240 atau lebih | Sangat tinggi |
Dilansir dari healthline, sebaiknya, kamu melakukan pengecekan level kolesterol secara berkala setiap 6 tahun setelah umurmu menginjak 20 tahun.
Hiperkolesterolemia bisa menyebabkan akumulasi kolesterol yang berbahaya pada arteri atau pembentukan “plak”. “Plak” ini akan menyebabkan komplikasi seperti
Jika arteri yang mensuplai darah ke jantung terpengaruh, maka kemungkinan kamu akan mengalami sakit di dada dan gejala penyakit arteri koroner lainnya.
Kalau “plak” yang sudah terbentuk di pembuluh darah mengalami robek atau pecah, maka pembekuan darah akan terjadi di sekitar daerah tempat “plak”-nya robek, sehingga aliran darah akan terblokir atau menyumbat arteri.
Jika aliran darah ke jantung berhenti, akan terjadi serangan jantung.
Mirip dengan serangan jantung, hanya saja pembuluh darah yang diblokir adalah yang mengarah ke otak.
Berikut treatment hiperkolesterolemia yang akan diberikan dokter jika kamu mengidap hiperkolesterolemia.
Statin memblokir zat yang hatimu butuhkan untuk memproduksi kolesterol, sehingga hatimu akan membuang kolesterol dari darah.
Usus halus menyerap kolesterol dari makanan dan menyebarkannya pada pembuluh darahmu.
Zetia (obat) akan mengurangi kadar kolesterol dengan membatasi kolesterol yang berasal dari makanan. Obat ini bisa digunakan berbarengan dengan statin.
Cara kerjanya mirip dengan statin, hanya saja peluang terjadinya efek samping seperti sakit otot lebih kecil dari statin.
Dosis maksimal dari asam bempedoat bisa mengurangi kadar LDL secara signifikan.
Hatimu menggunakan kolesterol untuk membuat asam empedu yang digunakan untuk pencernaan.
Pengikat asam empedu menurunkan kadar kolesterol secara tidak langsung dengan cara mengikat asam empedu.
Hal ini akan menyebabkan hatimu menggunakan kelebihan kolesterol untuk membuat lebih banyak asam empedu, sehingga level kolesterol akan berkurang.
Obat ini akan membantu hati untuk menyerap lebih banyak LDL yang berarti mengurangi kolesterol yang bersirkulasi dalam peredaran darah.
Biasanya obat ini diberikan kepada pengidap hiperkolesterolemia yang penyebabnya adalah genetik.
Jika kadar trigliseridamu tinggi, berikut medikasi yang mungkin akan diberikan dokter
Medikasi ini akan mengurangi produksi VLDL (very low density lipoprotein) dan mempercepat pembuangan trigliserida dalam darah.
VLDL mengandung paling banyak trigliserida.
Obat ini akan membatasi kemampuan hati untuk memproduksi LDL dan VLDL, tetapi niacin dihubungkan dengan kerusakan hati dan stroke, sehingga dokter hanya akan memberikan obat ini jika statin tidak bisa diberikan.
Suplemen ini bisa menurunkan kadar trigliserida.
Gaya hidup adalah pasukan garis depan dalam pencegahan hiperkolesterolemia. Berikut perubahan gaya hidup yang bisa kamu lakukan untuk mencegah terjadinya penyakit tersebut.
Perubahan gaya hidup untuk mencegah hiperkolesterolemia bisa dimulai dari hal simpel seperti makan, misalnya
Aktivitas fisik dan olahraga bisa memperbaiki level kolesterol dan mencegah hiperkolesterolemia. Bahkan, level HDL bisa naik dengan aktivitas fisik level moderat.
Berhenti merokok bisa memperbaiki level HDL.
Menurunkan berat badan sedikit saja berkontribusi pada hiperkolesterolemia.
Terapkan diet gizi seimbang, olahraga, tidur yang cukup, dan kelola stres.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, hiperkolesterolemia bisa dicegah dengan gaya hidup.
Turun berat badan untuk mencapai berat badan ideal adalah salah satu langkah pencegahan hiperkolesterolemia.
Ahli gizi bisa membantumu mencapai tujuan tersebut atau membantumu dalam menyusun pola makan yang tepat jika mengidap hiperkolesterolemia atau ingin mencegah terjadinya penyakit tersebut pada dirimu.
Yuk ikuti programnya disini!
Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…
Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…
Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…
Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…
Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…
Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…
View Comments