Kondisi Medis

Gastritis – Semua yang perlu Kamu Ketahui tentang Penyakit Ini

Gastritis

Gastritis adalah peradangan pada lambung yang disebabkan oleh berbagai hal. Penyakit ini bisa terjadi secara tiba-tiba atau secara perlahan (kronis).

Gastritis kadang-kadang disamakan dengan GERD, padahal sebenarnya berbeda.

Berikut apa yang harus kamu ketahui tentang gastritis.

Hubungan Gastritis dan GERD

Menurut penelitian pada tahun 2016 yang dilakukan pada 470 pasien di atas 40 tahun dengan infeksi bakteri H. pylori,  terdapat kemiripan pola antara gastritis dengan GERD. Bahkan, prevalensi bakteri H. pylori yang merupakan penyebab gastritis mencapai 75,5% di Iran.

Pada penelitian sebelumnya (tahun 2010), pemusnahan bakteri H.pylori akan menaikkan risiko seseorang untuk menderita GERD. Untuk diketahui, H. pylori adalah salah satu penyebab utama gastritis.

Penyebab Gastritis

Gastritis disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:

  1. Infeksi bakteri H. pylori
  2. Mengonsumsi aspirin atau obat anti-inflamasi secara rutin (obat yang masuk kategori NSAIDs seperti ibuprofen)
  3. Konsumsi alkohol dan kokain yang berlebihan
  4. Merokok
  5. Cedera berat, penyakit kritis, atau operasi
  6. Autoimun
  7. Racun
  8. Refluks empedu
  9. Sekresi asam lambung yang berlebihan akibat stres

Faktor Risiko Gastritis

Beberapa faktor di bawah ini bisa meningkatkan risikomu untuk mendapat gastritis.

a. Infeksi Bakteri

H. pylori merupakan bakteri yang menyebabkan gastritis secara umum.

Kerentanan terhadap infeksi bakteri bisa disebabkan beberapa hal seperti turunan dan gaya hidup (misalnya pola makan, merokok, dan konsumsi alkohol).

b. Penggunaan Pain Killer Secara Rutin

Pain killer yang umum dijual di apotik biasanya masuk dalam kategori NSAIDs dan dapat menyebabkan gastritis.

Konsumsi obat jenis ini secara rutin bisa mengurangi zat-zat penting yang bisa melindungi lapisan lambungmu.

c. Usia

Semakin tua usia seseorang, semakin berisiko dirinya untuk mendapatkan gastritis.

Alasannya adalah karena lapisan lambung cenderung menipis dengan bertambahnya usia. Ditambah lagi, orang lebih tua berpeluang lebih besar untuk terinfeksi bakteri H. pylori atau mendapatkan gangguan autoimun.

d. Konsumsi Alkohol yang Berlebihan

Alkohol bisa mengikis dan mengiritasi lapisan lambung, sehingga lambungmu lebih rentan terhadap cairan pencernaan.

Dengan kata lain, kamu akan lebih rentan untuk mengidap gastritis jika mengonsumsi alkohol secara berlebihan.

e. Stres

Stres berat karena operasi, cedera, luka bakar atau infeksi bisa menyebabkan gastritis akut.

f. Perawatan Kanker

Kemoterapi bisa menaikkan risiko seseorang untuk mengidap gastritis.

g. Autoimun

Autoimun yang dimaksud adalah saat sel imun menyerang sel yang merupakan bagian dari lapisan lambung. Hal ini berbahaya karena pelindung lambung bisa terkikis.

Gastritis yang disebabkan autoimun cukup umum terjadi pada orang yang memiliki autoimun seperti penyakit hashimoto dan diabetes tipe 1. Selain itu, autoimun ini dikaitkan dengan kekurangan vitamin B12.

h. Penyakit Lainnya

Gastritis diasosiasikan dengan penyakit atau kondisi medis lain seperti HIV/AIDS dan infeksi parasit.

Gejala Gastritis

Pengidap gastritis biasanya tidak menunjukkan gejala jika penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri.

Sementara itu, pada kasus lain, beberapa gejala gastritis bisa terjadi. Seperti:

  1. Nyeri atau rasa terbakar pada bagian atas perut yang bisa semakin baik atau parah dengan makan.
  2. Mual
  3. Muntah
  4. Rasa kenyang pada perut bagian atas

Jika lapisan lambung sudah terkikis dan terkena asam lambung, gejalanya mungkin termasuk nyeri, pendarahan, atau tukak pada lambung.

Gejala gastritis bisa datang secara tiba-tiba atau perlahan-lahan.

Diagnosis Gastritis

Terdapat beberapa tes yang bisa dilakukan untuk mendiagnosa penyakit ini, antara lain:

a. Endoskopi Saluran Cerna Bagian Atas

Untuk prosedur diagnosis gastritis ini, tenaga kesehatan akan memasukkan tabung dengan kamera (endoskop) pada hidung atau mulut dan turun ke lambungmu.

Kamera tersebut berfungsi untuk memberikan informasi kepada dokter tentang bagaimana keadaan lapisan lambungmu.

Mereka juga akan mengecek apakah ada inflamasi dan mengambil sampel jaringan untuk dites (biopsy).

b. CBC (Complete Blood Count)

Tes ini berfungsi untuk mengecek kadar sel darah merah pada tubuhmu.

Jika kamu kekurangan sel darah merah, bisa jadi karena pendarahan pada lambungmu yang disebabkan oleh gastritis.

c. Fecal Occult Blood Test

Fesesmu akan dites untuk mengetahui apakah ada pendarahan atau tidak di suatu tempat pada saluran pencernaan.

d. Tes Napas

Tes napas bisa digunakan untuk mencari bakteri H. pylori yang merupakan penyebab utama penyakit ini.

e. Barium

Kamu akan diberikan larutan barium untuk diminum yang akan sangat terlihat jelas pada sinar-X saat melewati saluran pencernaan.

Komplikasi Gastritis

Jika gastritis tidak segera ditangani, maka lambung bisa berdarah dan terjadi tukak pada lambung.

Pada beberapa kasus, gastritis kronis bisa menyebabkan kanker lambung.

Komplikasi lain dari gastritis, antara lain:

  1. Pendarahan gastrointestinal
  2. Pengikisan lambung
  3. Anemia (kekurangan sel darah merah)
  4. Dehidrasi
  5. Polip (pertumbuhan jaringan abnormal)
  6. Tumor pada lambung

Cara Menangani Gastritis

Medikasi dan gaya hidup bisa jadi solusi untuk menangani gastritis.

a. Medikasi

  1. Antasida bisa menetralkan asam pada lambung, sehingga bisa meredakan rasa sakit.
  2. Histamine 2 blocker mengurangi produksi asam lambung.
  3. Proton pump inhibitors memiliki cara kerja yang sama dengan histamine 2 blockers, hanya saja lebih efektif.

Jika penyebab gastritisnya adalah H. pylori, maka dokter akan meresepkan antibiotik dan proton pump inhibitors untukmu.

Kalau medikasi NSAIDs atau pain killer yang menjadi penyebab gastritis, kamu bisa berganti jenis obat yang tidak termasuk pada kategori tersebut.

b. Gaya Hidup

Beberapa hal yang merupakan bagian dari gaya hidup ini bisa kamu terapkan untuk meredakan gastritis.

  1. Makan dengan porsi kecil, tapi frekuensinya ditambah.
  2. Mengurangi konsumsi makanan yang mengiritasi lambung seperti makanan pedas, asam, atau digoreng.
  3. Vakum dari konsumsi alkohol.
  4. Berhenti merokok.
  5. Mengelola stres.
  6. Mengonsumsi probiotik

Gastritis Bisa Ditangani dengan Gaya Hidup

Gaya hidup bisa menjadi solusi untuk penyakit gastritis selain medikasi. Karena itulah, penting untuk menerapkan gaya hidup sehat.

Ahli gizi bisa membantumu untuk mengatur pola makan yang baik dan tentunya ramah untuk gastritis. Yuk berkonsultasi dengan ahli gizi disini!

Faris Yudza Ghifari, S.Si# and Ainy Suchianti, S.Gz#

View Comments

Recent Posts

Sirka Raih Penghargaan di Kategori Digital Health pada Asia-Pacific Action Alliance on Human Resources for Health (AAAH) 2024

Sirka, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asia-Pacific Action Alliance…

2 weeks ago

Norepinephrine – Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Norepinephrine - Obat yang bisa Menurunkan Berat Badan? Norepinephrine merupakan hormon dalam tubuh yang fungsinya…

2 months ago

Dapoxetine – Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Dapoxetine - Obat Ejakulasi Dini yang bisa Menurunkan Berat Badan? Dapoxetine merupakan obat yang digunakan…

2 months ago

Benzodiazepine – Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Benzodiazepine - Obat Kejiwaan yang bisa Menurunkan Berat Badan? Benzodiazepine merupakan golongan obat yang tidak…

2 months ago

Klonazepam – Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Klonazepam - Obat Kejang yang bisa Menurunkan Berat Badan? Klonazepam merupakan obat yang digunakan untuk…

2 months ago

Zonisamide – Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Zonisamide - Obat Antiepilepsi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Banyak obat yang beredar dan menawarkan…

2 months ago